Zuhairi Tuding Pembela Pancasila Kini Dulunya Pengusung Khilafah

Zuhairi Tuding Pembela Pancasila Kini Dulunya Pengusung Khilafah

JAKARTA(Jurnalislam.com)— Organisasi sayap PDI Perjuangan, Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyebutkan ada berkah di balik polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

Ketua Bamusi, Zuhairi Misrawi, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad, menyatakan rasa syukurnya atas berkah baru di tengah perdebatan RUU Haluan Ideologi Pancasila. Kelompok yang sebelumnya dikenal sebagai pro-negara teokrasi, kini berubah menjadi pendukung Pancasila.

“Hal ini semakin menguatkan bukti Pancasila menjadi pemersatu bangsa,” kata Gus Mis, sapaan Zuhairi Misrawi.

Menurut dia, perdebatan yang mengemuka di publik perihal RU HIP menimbulkan berkah yang tidak terduga sebelumnya. Bahwa pada akhirnya publik makin membincangkan pentingnya Pancasila.

“Kami merasa bangga dan bersyukur, bahwa pada akhirnya mereka yang selama ini selalu menggaungkan ideologi khilafah dan negara pro-teokrasi, yang secara terbuka menyatakan berseberangan dengan Pancasila, mereka justru semakin lantang menjadi ‘juru bicara Pancasila’ di ruang publik,” kata Gus Mis.

Teokrasi adalah negara yang menganggap bahwa konstitusi, ideologi serta peraturan lainnya ialah berdasarkan nilai-nilai keagamaan. Salah satu contohnya adalah Arab Saudi yang merupakan negara monarki absolut dan ideologinya menggunakan nilai-nilai ajaran agama Islam.

Belakangan ini, sejumlah organisasi massa memang kerap turun ke jalan bersuara tentang Pancasila dalam polemik RUU HIP. Mereka membangkitkan lagi isu komunisme dan secara khusus menyerang PDI Perjuangan (PDIP).

Gus Mis mengatakan dirinya melihat aksi itu dari sisi lain. Yakni soal perubahan ide yang mendukung teokrasi, yang jelas bertentangan dengan Pancasila, dan kini malah mempromosikan Pancasila.

“Hal ini merupakan berkah Tuhan pada negeri ini, sehingga tugas kita selanjutnya adalah membumikan Pancasila agar dapat mewarnai seluruh kehidupan berbangasa dan bernegara,” kata pria lulusan Al Azhar Kairo itu.

Baginya, masyarakat harus optimis bahwa Pancasila merupakan ideologi pemersatu bangsa yang akan membawa negeri ini pada kemajuan dan kesejahteraan.

“Selama kita berpijak pada Pancasila, kita akan mempunyai masa depan yang cerah dalam mewujudkan Trisakti Bung Karno, yaitu kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,” ucapnya.

Sumber: republika.co.id

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.