WHO: Risiko Penyebaran Virus Corona Berlevel Tinggi Skala Global

WHO: Risiko Penyebaran Virus Corona Berlevel Tinggi Skala Global

(Jurnalislam.com)–Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengoreksi status kewaspadaan mereka terkait penyebaran wabah virus corona di China yang bermula dari Kota Wuhan.

Negeri Tirai Bambu kini telah mengisolasi Kota Wuhan sebagai antisipasi penyebaran virus mematikan itu secara internasional.

Seperti diwartakan Channel News Asia, Selasa (28/1), WHO mengakui telah membuat kesalahan saat menilai potensi status risiko global penyebaran virus corona di negara tersebut.

WHO mengaku melakukan kesalahan saat mengumumkan risiko virus di China pada Senin (27/1).

WHO pada laporan Ahad malam mengatakan, risiko penyebaran virus corona adalah “sangat tinggi di China, tinggi di level regional, dan tinggi di level global.”

Dalam catatannya, WHO menjelaskan telah membuat pengumuman yang tidak tepat dalam laporan sebelumnya pada Kamis, Jumat, dan Sabtu. Laporan itu menyebut risiko global sebagai moderat.

Koreksi hasil asesmen global WHO tersebut tidak berarti kondisi darurat kesehatan telah dideklarasikan.

Koreksi terkait status kewaspadaan penyebaran virus corona diungkapkan Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat dikonfirmasi wartawan.

Dia dicecar pertanyaan berkenaan dengan belum ditetapkannya status darurat di China.

Saat itu dalam sebuah pertemuan di markas WHO, Tedros menyebut bahwa status kewaspadaan penyebaran virus bisa berubah sewaktu-waktu.

“Ini adalah kondisi darurat di China, tapi belum menjadi masalah kesehatan global yang darurat. Mungkin saja tidak akan jadi begitu,” katanya.

Ia melanjutkan, upaya pengayaan kondisi di China oleh WHO menyebut virus ini berisiko tinggi di China. “Dan berisiko tinggi secara regional dan global.”

Menurut WHO, kesalahan dalam laporan situasi sebelumnya adalah semata “kesalahan dalam kata-kata.”

Ketika ditanya mengenai koreksi status, Antoine Flahault salah satu pemimpin di Sekolah Kesehatan Publik Swiss mengatakan itu adalah kesalahan. “Ini adalah kesalahan besar, tapi saya percaya kesalahan itu sudah dikoreksi.”

Sementara, pendekatan hati-hati WHO terhadap wabah ini telah ditentang oleh beberapa kritikus. Hal itu dapat dilihat dalam konteks kritik pada masa lalu atas penggunaan istilah yang lambat atau terlalu terburu-buru, pertama kali digunakan untuk pandemi flu babi H1N1 2009 yang mematikan.

Selama wabah itu, badan kesehatan PBB tersebut dikritik karena memicu kepanikan membeli vaksin dengan pengumuman bahwa tahun itu wabah telah mencapai proporsi pandemi. WHO lantas mendapat kritik internasional ketika ternyata virus tidak hampir sama berbahayanya dengan penilaian mereka sebelumnya.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.