Warga Pemukiman Padat Diminta Bersiap Hadapi Covid

Warga Pemukiman Padat Diminta Bersiap Hadapi Covid

JAKARTA(Jurnalislam.com) — Dalam webinar yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan The HUD Institute.

pada Kamis (9/7) diketahui jika Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara dengan penduduk perkotaan tertinggi. Saat ini lebih dari setengah (55%) populasi Indonesia hidup di perkotaan.

Praktisi Pembangunan Perumahan dan Permukiman Dodo Julliman P mengatakan, di tahun 2045 mendatang diperkirakan bahwa populasi penduduk perkotaan akan meningkat 63,8 juta dari tahun 2015 dimana 67,1%-nya tinggal diperkotaan. Dibandingkan negara-negara dengan penduduk perkotaan terbesar di dunia, Indonesia menempati urutan ke-4 sebagai negara dengan penduduk perkotaan tertinggi.

Perkembangan penduduk perkotaan yang cepat di lahan yang semakin terbatas berimplikasi pada urgensi sistem penyediaan perumahan yang tepat. Pada kenyataannya kota-kota di Indonesia memiliki kapasitas terbatas dalam penyediaan pelayanan infrastruktur dasar dan perumahan layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut hasil pengolahan Susenas Tahun 2019, saat ini terdapat 15,5 juta (38,9%) rumah tangga perkotaan yang tinggal

di unit rumah dengan kondisi dibawah standar yang mayoritas disebabkan oleh kondisi air bersih dan sanitasi. Pertumbuhan penduduk perkotaan yang tinggi, terbatasnya lahan perkotaan untuk perumahan dan harga lahan serta rumah yang meningkat tajam telah membatasi ketersediaan rumah yang terjangkau bagi masyarakat berpendapatan rendah.

“Faktor-faktor ini menjelaskan pesatnya pertumbuhan kawasan kumuh berpenduduk padat di kota-kota besar Indonesia. Masyarakat permukiman kumuh sendiri memiliki resiko kesehatan yang cukup besar disebabkan oleh kondisi layanan infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi yang tidak memadai,” kata dia.

Sumber: republika.co.id

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.