Warga Bima Resah terkait Spanduk Minta Pisahkan Masjid dan Politik

Warga Bima Resah terkait Spanduk Minta Pisahkan Masjid dan Politik

BIMA(Jurnalislam.com)—Jelang pemilu, kini banyak bertebaran spanduk yang dinilai provokatif yang berisikan ajakan tidak melakukan aktivitas politik di tempat masjid.

Menanggapi kejadian itu, Ketua Forum ummat Islam ( FUI ) Kota Bima, Ustaz Asikin Bin Manshur dan perwakilan beberapa ormas islam mendatangi polisi.

Mereka resah terkait pemasangan spanduk yang dinilai provokatif di masjid-masjid yang berada di Kota Bima

Menurut ustaz Asakin,  masjid itu bukan hanya untuk tempat shalat saja, tetapi juga pusat aktivitas ekonomi, pendidikan hingga politik.

“Dengan adanya pemasangan spanduk di masjid seperti ini kami nilai sebagai bentuk stigmatisasi buruk terhadap kemuliaan masjid.Spanduk tersebut seolah-olah ingin memisahkan peran masjid dari politik, bahwa masjid tak ada kaitanya dengan politik. Bicara politik jangan di dalam masjid,” katanya Rabu (20/03/2019) di Mapolres Bima NTB.

Ia juga menegaskan bahwa Islam dan politik saling terkait. Elemen ormas Islam juga menyarankana agar pihak kepolisian berkoordinasi dulu dengan Majelis Ulama Indonesia(MUI) sebelum melakukan tindakan-tindakan terkait keislaman.

Perwakilan polisi mengaku akan menindaklanjuti laporan warga dengan mencopot spanduk-spanduk provokatif tersebut. (Saad)

 

Bagikan

One thought on “Warga Bima Resah terkait Spanduk Minta Pisahkan Masjid dan Politik

  1. Inilah susahnya klo WASIT IKUT JADI PEMAIN…. ISLAM DI RUGIKAN… APAKAH DI GEREJA DI LAKUKAN YG SAMA ? DAN INGAT AGAMA SELAIN ISLAM TIDAK KOMPLIT TIDAK BICARAKAN POLITIK DI RMH IBADAHNYA..
    NAMUN KADANG 2X DI GEREJA BAHAS POLITIK. BUKTI WKT AHOK DI GEREJA JKT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.