Walikota New York Luncurkan Gerakan Anti Islamophobia

Walikota New York Luncurkan Gerakan Anti Islamophobia

NEW YORK (Jurnalislam.com) – New York pada hari Senin (26/09/2016) meluncurkan kampanye publik utama untuk melawan Islamofobia, menekankan hak yang sama bagi ratusan ribu Muslim di kota itu, World Bulletin melaporkan Rabu (28/09/2016).

Kampanye ini diluncurkan setelah serangan bom Manhattan dituduh dilakukan oleh warga keturunan Afghanistan-Amerika. Inisiatif anti-kefanatikan akan menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan di bawah hashtag #IAmMuslimNYC.

“Sekarang adalah waktu yang lebih penting dari sebelumnya, bagi setiap New Yorker untuk berdiri bersatu sebagai satu kota dan menolak kebencian dan kekerasan,” kata Walikota Bill de Blasio dalam sebuah pernyataan.

“Kami tidak akan mentolerir diskriminasi atau kekerasan apapun dan kami tidak akan berhenti sampai semua warga New York, termasuk saudara-saudara dan saudari Muslim kita, diperlakukan dengan martabat yang layak mereka dapatkan.”

Kampanye ini dimulai pada hari Selasa, hanya 10 hari setelah tersangka pemboman, Ahmad Khan Rahami, diduga meledakkan perangkat bom di Chelsea, lingkungan Manhattan, dan melukai 29 orang.

Peneliti mengatakan sebuah tulisan tangan ditemukan setelah penangkapannya, yang memuji para pemimpin al-Qaeda termasuk Syeikh Usamah bin Laden, dan mengkritik perang AS di Irak, Afghanistan dan Suriah.

Kampanye New York tersebut muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran di kalangan umat Islam New York akibat reaksi atas serangan kekerasan, baik di Amerika Serikat dan luar negeri, dalam konteks retorika anti-Muslim yang dianut oleh calon presiden dari Partai Republik Donald Trump.

Di antara tindakan kekerasan baru-baru ini terhadap Muslim di New York adalah penembakan seorang imam dan asistennya pada bulan Agustus, dekat Masjid mereka di wilayah Queens.

New York berencana meluncurkan lokakarya mulai bulan depan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam kepada para karyawan dan publik serta pengusaha swasta.

Sebuah kampanye pemasaran menggunakan semua media akan bekerja sekitar pertengahan 2017 – ketika kampanye pemilihan kembali Blasio harus berjalan penuh.

Sejak kampanye pertamanya pada 2013, walikota New York tersebut telah mempromosikan pendekatan multi-rasial dan inklusif.

Sebelum pemilu, ia menjanjikan sekolah diliburkan dua hari selama Hari Raya Muslim, setara dengan Hari Raya Kristen dan Yahudi. Janji tersebut telah berlaku sejak awal tahun ajaran 2015.

“Jutaan orang yang mengikuti beberapa agama atau kayakinannya menyebut New York City sebagai rumah mereka, termasuk ribuan Muslim dengan berbagai latar belakang,” Komisi Hak Asasi Manusia NYC mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Mereka, seperti warga New York dari setiap agama, berkontribusi pada keragaman budaya yang unik dan kaya yang membuat New York City dikenal secara universal. Mereka pantas untuk hidup dan bekerja bebas dari diskriminasi dan pelecehan,” lanjutnya.

Selain inisiatif media, kampanye juga akan mencakup peristiwa yang sedang berlangsung dan sastra anti-diskriminasi, menurut komisi.

Warga Muslim memuji inisiatif dan berterima kasih kepada pemimpin kota dalam Twitter.

Bagikan