Turki dan AS Sepakat Buka Jalur Bagi Pengungsi Warga Manbij

Turki dan AS Sepakat Buka Jalur Bagi Pengungsi Warga Manbij

ANKARA (Jurnalislam.com) – Peta jalan yang dibuat oleh Turki dan AS akan membuka jalan bagi penduduk yang dipaksa mengungsi oleh milisi PYD/PKK di Manbij, Suriah untuk pulang ke rumah, kata menteri luar negeri Turki pada hari Senin (04/06/2018).

Berbicara di kediaman Duta Besar Turki untuk AS Serdar Kilic di Washington setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, Mevlut Cavusoglu mengatakan: “Turki dan AS pertama-tama akan mengerjakan rincian peta jalan untuk membersihkan Manbij kelompok teror dari PYD/PKK.”

Cavusoglu mengatakan pengerjaan peta jalan tersebut membutuhkan waktu kurang dari enam bulan.

“Tanggalnya tergantung pada langkah-langkah yang diambil di lapangan,” katanya.

Turki akan Terapkan Strategi Seperti di Manbij untuk Wilayah Lain di Suriah

Jika masalah Manbij terpecahkan, mereka akan membahas sebagian masalah besar yang memisahkan Ankara dan Washington. Turki telah lama keberatan dengan dukungan AS untuk teroris PYD/PKK, cabang Suriah dari teroris PKK, yang merupakan target Operasi Olive Branch baru-baru ini di Afrin, Suriah.

Tentang pengiriman jet F-35 AS ke Turki – yang diragukan oleh beberapa pejabat AS – Cavusoglu mengatakan tidak ada perubahan dalam tanggal. “[Pengiriman] akan dilaksanakan pada 21 Juni seperti yang direncanakan,” katanya.

Dia mengatakan Turki menolak “bahasa AS yang mengancam” tentang masalah ini, dengan mengatakan ancaman itu “tidak konstruktif.”

Cavusoglu juga mengatakan bahwa Pompeo telah memberitahunya bahwa FBI “serius menyelidiki kelompok teroris FETO di tanah AS”.

Kehadiran pemimpin FETO Fetullah Gulen di negara bagian Pennsylvania AS, meskipun Turki telah menyatakan permintaan ekstradisi, telah menjadi duri utama dalam hubungan Turki-AS. Turki juga mengecam keberadaan sekolah-sekolah yang terkait dengan FETO – yang merupakan aliran dana bagi kelompok – baik di AS maupun negara-negara lain di seluruh dunia.

FETO berada di belakang kudeta 15 Juli 2016 yang berhasil digagalkan di Turki, yang menewaskan 250 orang dan melukai sekitar 2.200 orang.

Bagikan