Tuntut Pelarangan Al Quran, Parlemen Jerman dari Berbagai Partai Kecam AfD

Tuntut Pelarangan Al Quran, Parlemen Jerman dari Berbagai Partai Kecam AfD

JERMAN (Jurnalislam.com) – Para anggota parlemen dari berbagai partai yang berbeda mengecam keras Partai Alternatif untuk Jerman (Alternative for Germany-AfD) pada Kamis (11/10/2018) atas mosi kontroversialnya yang menuntut pelarangan Al-Quran.

Partai Kanselir Angela Merkel, Christian Democratic Union (CDU), menuduh AfD menggeneralisasi Islam dengan menyimpang dan menetapkan stereotip Muslim sebagai kekerasan.

“Tuduhan Anda jahat, diskriminatif dan juga merusak. Apa yang Anda coba capai bukanlah perdamaian sosial tetapi mendiskreditkan Islam dan penganutnya,” kata anggota parlemen CDU Christoph de Vries dalam debat di parlemen, lansir World Bulletin.

Baca juga: Partai AFD Jerman Serukan Larangan Praktek Keagamaan dan Simbol-simbol Islam

Mitra koalisi Merkel, Social Democratic Party (SPD), juga menolak mosi itu, mengatakan bahwa itu adalah upaya lain dari AfD untuk menstigmatisasi umat Islam.

“Anda menghasut kebencian terhadap Islam dalam manuver politik yang diperhitungkan,” kata anggota parlemen SPD, Lars Castellucci.

“Mayoritas besar Muslim di negara ini mendukung demokrasi, mereka setia kepada negara kita,” tegasnya.

Anggota parlemen oposisi Left Party Christine Buchholz mengatakan pemimpin AfD, Alexander Gauland semakin mirip dengan Adolf Hitler.

“AfD sedang mencoba untuk merendahkan Islam dengan metode yang sama yang digunakan oleh anti-Semit terhadap orang Yahudi,” katanya.

Baca juga: Tokoh Utama Partai Anti Islam Jerman Mengundurkan Diri dan Masuk Islam

Buchholz menuduh AfD melakukan kampanye anti-Muslim dengan menggunakan ayat-ayat dari Al-Quran, yang selalu diambil di luar konteks.

Left Party mendukung kebebasan beragama semua orang di negara ini,” dia menekankan.

Gerakan kontroversial kanan-jauh Afd, yang disampaikan kepada Komite Urusan Hukum pada hari Kamis untuk dibahas dalam perdebatan lanjutan, menuntut pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna melarang penyebaran pesan-pesan Al-Qur’an.

AfD mencetak rekor kemenangan dalam pemilihan federal tahun lalu dan memasuki parlemen untuk pertama kalinya.

Mengadopsi retorika anti-Islam secara eksplisit, AfD berpendapat bahwa Jerman berada di bawah ancaman “Islamisasi”, terutama setelah hampir satu juta pengungsi – sebagian besar dari Suriah dan Irak – tiba di negara itu sejak tahun 2015.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses