Tujuan Risalah Para Rasul

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman;
Artinya: “Dia (Alloh) telah mensyari’atkan kepadamu agama yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa, yaitu tegakkan agama (keimanan dan ketakwaan) dan janganlah kamu berpecah belah di dalamnya. Sangat berat bagi orang – orang musyrik (untuk mengikuti) agama yang kamu serukan kepada mereka. Alloh memilih orang yang Dia kehendaki kepada agama tauhid dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya bagi orang yang kembali (kepada-Nya)”. (Qs. Asy syuro (42): 13)

Dalam ayat tersebut di atas amat jelas bahwa target daripada diutusnya para Rasul dengan risalah Da’wah dan Jihad yang mereka gunakan adalah dalam rangka memurnikan Tauhid secara utuh dengan TEGAKNYA AGAMA ALLOH Subhanahu Wa Ta’ala (IQOMATUDDIN).

Tegaknya agama Alloh Subhanahu Wa Ta’ala (Dinullah) secara total baik dalam diri pribadi kita, keluarga, disetiap rumah tangga muslim, masyarakat, disetiap jengkal tanah di bumi ini.

Iqomatuddin (tegaknya agama Alloh Subhanahu Wa Ta’ala) akan terlaksana bila kita berhasil dalam MENGHAMBAKAN MANUSIA (MENGAJAK MANUSIA UNTUK IBADAH) hanya kepada Alloh Subhanahu Wa Ta’ala semata secara murni dan MENEGAKKAN KEKHILAFAHAN menurut MANHAJ NUBUWAH (SISTEM KENABIAN).

Alloh Subhanahu Wa Ta’ala menjanjikan dengan penuh kepastian bahwa kaum mu’minin akan diberikan kekuasaan di muka bumi sebagai penguasa yang adil, dengan tegaknya syariat Alloh Subhanahu Wa Ta’ala, sebagaimana yang tersebut dalam firmanNya,

Artinya: “Alloh telah menjanjikan kepada orang yang beriman dan beramal shalih di antara kalian, bahwa Alloh pasti menjadikan mereka berkuasa di muka bumi sebagaimana orang mu’min sebelum mereka berkuasa di muka bumi. Alloh jadikan mereka penegak agama yang diridhoi-Nya. Mereka akan menikmati ketentraman dan keamanan setelah mengalami ketakutan terhadap penindasan kaum kafir. Mereka taat kepada syari’at-Ku dan melenyapkan perbuatan syirik dalam bentuk apapun. Setelah itu, siapa saja yang keluar
dari Islam, maka mereka itu adalah orang – orang yang sangat durhaka kepada Alloh”. (QS. An Nur (24): 55)

Ini adalah janji Alloh Subhanahu Wa Ta’ala kepada Rasul-Nya bahwa Dia akan menjadikan umat ini sebagai khalifah di muka bumi, yaitu menjadi pemimpin umat manusia dan penguasa mereka. Di tangan merekalah negeri – negeri akan menjadi baik. Umat manusia tunduk kepada mereka. Dan Dia benar – benar akan merubah (keadaan) mereka setelah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa, menjadi hakim di tengah manusia. Alloh Subhanahu Wa Ta’ala telah melaksanakan janji ini, segala puji dan karunia hanya milik-Nya, (Tafsir Ibnu Katsir).

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Dari Nu’man bin Basyir dari Hudzaifah bin Yaman radliallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Masa kenabian itu ada di tengah-tengah kamu sekalian, adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah
yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa kerajaan yang menggigit (MULKAN ADLON), adanya atas kehendak Allah. Allah mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa kerajaan yang menindas (MULKAN JABARIYYAH), adanya atas kehendak Allah. Allah
mengangkatnya apabila Ia menghendaki untuk mengangkatnya. Kemudian masa Khilafah yang mengikuti jejak kenabian (KHILAFAH ‘ALAA MINHAJIN NUBUWWAH)”. Kemudian beliau (Nabi) diam.” (H.R. Ahmad dan Al Baihaqi. Misykatul Mashabih: Bab Al Indzar wa Tahdzir, Al Maktabah Ar Rahimiah, Delhi, India. Halaman 461. Musnad Ahmad, juz 4, halaman 273).

Menyongsong janji Alloh Subhanahu Wa Ta’ala dan janji Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut, bukan berarti kaum muslimin hanya cukup berpangku tangan saja tanpa ada usaha kongkrit untuk menggapai janji itu, namun harus ada usaha yang serius berupa amalan yang shalih yaitu dengan melakukan amal nyata dan mengikuti tahapan yang benar sehingga sampailah kita kepada apa yang dijanjikan oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala.

Usaha yang serius dan bersungguh – sungguh dengan metode yang benar dalam menata amal itu adalah cara yang harus ditempuh agar kita sampai kepada janji Alloh Subhanahu Wa Ta’ala itu, yaitu dengan terus BERJUANG tanpa ada kata menyerah, Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

Artinya: “Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Alloh, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Alloh mencintai orang – orang yang sabar”. (QS. Ali Imran (3): 146)

Saudaraku……..
Kata kunci untuk meraih kesuksesan adalah SABAR . Kita harus bersabar dalam berbagai situasi dan kondisi (Ash shobirina fil ba’saai wadh dhorrooi wa hiinal ba’si). Betapa para HAWARIYIN nya para nabi telah mencontohkan kesabaran kepada kita, dengan kesabaran yang sempurna. Itulah yang membuat mereka dicintai oleh Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. SABAR ITU AMAT PAHIT DALAM PRAKTEK, BAHKAN KADANG TERAMAT PEDIH, TETAPI KETAHUILAH WAHAI SAUDARAKU BUAH DARI KESABARAN ITU SANGAT MANIS BAHKAN TERAMAT MANIS.

Ya Allah limpahkanlah kepada kami kesabaran, dan
Teguhkanlah kedudukan kami, dan tolonglah kami atas kaum
kafir, Amiin yaa Mujibas sailiin

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.