Tokoh Senior Hamas: Donald Trump Sakit Jiwa

Tokoh Senior Hamas: Donald Trump Sakit Jiwa

GAZA (Jurnalislam.com) – Berbicara kepada Al Jazeera, Rabu (31/1/2018) dari Jalur Gaza, pejabat senior Hamas Ghazi Hamad mengatakan bahwa keputusan AS menjadikan Ismail Haniya sebagai “teroris global” merupakan bagian dari kampanye yang lebih luas melawan Palestina sejak Presiden Donald Trump mulai menjabat pada Januari 2017 – satu tahun yang lalu.

“Jelas bahwa permusuhan dari pemerintah AS terhadap Palestina belum pernah terjadi sebelumnya – dengan dukungan tanpa syarat dari Israel dan keputusannya seputar Yerusalem, dan memotong pendanaannya bagi badan pengungsi PBB [UNRWA],” kata Hamad.

Ismail Haniya Dimasukan Daftar Teroris Global oleh AS, Ini kata Hamas

“Saya pikir Donald Trump sakit jiwa. Sejak dia menjadi presiden … pemerintah AS telah berusaha menerapkan kebijakan sesatnya di Timur Tengah.”

Hamad menambahkan bahwa Haniya adalah “ikon perlawanan” dan itu adalah “sesuatu yang dia dan kami semua banggakan.”

Trump telah membuat serangkaian keputusan dalam beberapa bulan terakhir yang meningkatkan ketegangan di wilayah ini.

AS Tawarkan Daerah Ini sebagai Pengganti Ibukota Palestina, Ini Kata Hamas

Dalam sebuah pertarungan besar dengan kebijakan AS selama puluhan tahun, Trump mengumumkan pada 6 Desember bahwa AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan akan memulai proses pemindahan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Langkah tersebut menyebabkan unjuk rasa di wilayah Palestina yang diduduki dan di kota-kota besar di seluruh dunia.

Dan, pada 17 Januari, pemerintah AS memutuskan untuk memotong lebih dari separuh dana yang direncanakannya bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina.

Begini Ancaman Trump bagi Negara yang Menolak Yerusalem sebagai Ibukota Israel

Al Quds (Yerusalem)
Al Quds (Yerusalem)

 

Bagikan