Takut Dominasi Turki di Masjid Al Aqsha, Parlemen Israel Serukan Rapat Darurat

Takut Dominasi Turki di Masjid Al Aqsha, Parlemen Israel Serukan Rapat Darurat

YERUSALEM (Jurnalislam.com) – Dua anggota sayap kanan Knesset (parlemen Israel) pada hari Kamis (22/6/2017) menyerukan diadakannya sebuah sidang parlemen untuk membahas dukungan Turki dan alokasi bantuan yang sedang berlangsung untuk Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsha.

Sebagaimana yang dilansir Anadolu Agency, Israel HaYom, sebuah harian berbahasa Ibrani yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, melaporkan bahwa Rabbi Yehuda Glick, anggota partai Likud sayap kanan Israel, dan Shuli Maalem, anggota partai rumah Yahudi sayap kanan, telah menyerukan diadakannya pertemuan komite keamanan dan urusan luar negeri Knesset untuk membahas peran penting Turki di Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

Mereka membuat permintaan tersebut setelah surat kabar yang sama menerbitkan sebuah laporan edisi Rabu di halaman depan yang mengkritik aktivitas kemanusiaan Turki di kota bersejarah tersebut.

Laporan itu menegaskan bahwa, satu abad setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman, Turki mulai menegaskan kembali pengaruhnya di wilayah tersebut dengan menuangkan jutaan dolar bantuan ke Yerusalem Timur dan kompleks Masjid Al-Aqsha, Palestina.

Menurut laporan tersebut, sekutu Turki di Yerusalem Timur adalah musuh bebuyutan Israel: yaitu Sheikh Raed Salah, kepala Gerakan Islam di Palestina utara, dan Sheikh Ekrima Sabri, mantan mufti Yerusalem.

“Sejak tahun 2004, Badan Kerjasama dan Koordinasi Turki (the Turkish Cooperation and Coordination Agency-TIKA) telah menginvestasikan jutaan dolar di 63 proyek yang berbeda di seluruh Yerusalem Timur,” kata laporan tersebut.

Ditambahkan: “Tujuan keseluruhan kegiatan Turki adalah pengamanan dan penguatan warisan dan identitas Muslim Yerusalem.”

Laporan tersebut kemudian menunjukkan bahwa TIKA saat ini sedang berupaya mengembalikan arsip Muslim era Utsmaniyah di Yerusalem Timur dan Masjid Dome of the Rock yang ikonik, mencatat bahwa “kehadiran Turki” mudah terlihat di kota.

“Bendera dan makanan Turki dapat dilihat di mana-mana, yang menunjukkan pengaruh negara tersebut di kota,” katanya.

Menurut laporan yang sama, investasi Turki yang sedang berlangsung di Yerusalem telah mengikis pengaruh Jordania sebelumnya, terlepas dari status historis Kerajaan Hashemite sebagai “penjaga situs suci Muslim di Yerusalem”.

Surat kabar tersebut kemudian meratapi popularitas Turki dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di antara penduduk Palestina Yerusalem.

Awal bulan ini, sebuah laporan disiapkan untuk Nir Barkat, walikota Yahudi di Yerusalem, mengenai meningkatnya pengaruh Turki di kota tersebut, yang berjudul, “Orang-orang Turki merebut Yerusalem”.

Bagikan