Syeikh Ayman al Zawahiri Serukan Persatuan Jihad, Hadang Serangan Pasukan Salib Barat

JURNALISLAM.COM – Al Qaeda telah merilis tahap kedua dalam seri "Islamic Spring", yang menampilkan Syeikh Ayman al Zawahiri memberikan pesan, lansir The Long War Journal hari Ahad (13/09/2015).

Syeikh Zawahiri menyerukan semua "mujahidin" untuk bekerja sama dan "saling membantu," karena musuh Islam telah melancarkan "perang salib" terhadap mereka. Dan dia mengajak Muslim yang tinggal di Barat untuk membantu dengan menyerang negara-negara "salibis".

"Saya menyerukan kepada semua umat Islam yang dapat merugikan negara-negara koalisi tentara salib untuk tidak ragu. Sekarang kita harus fokus bergerak melakukan perang ke jantung rumah dan kota-kota tentara salib Barat, khususnya Amerika," kata Syeikh Zawahiri, menurut Reuters.

Dalam salah satu segmen pesan audionya, yang telah diterjemahkan oleh SITE Intelligence Group, Syeikh Ayman al Zawahiri menyerukan "pemuda Muslim" yang ingin melakukan operasi "mencari syahid" untuk menyerang dari dalam negara Salibis Barat, bukannya bepergian ke luar negeri untuk jihad. Syeikh Zawahiri mengulangi klaim lama al Qaeda bahwa "Tentara Salib Barat" adalah kekuatan utama di balik serangan terhadap mujahidin .

"Oleh karena itu, jika kita menyerang kepala, maka sayap dan tubuh akan jatuh, dan jika perang mencapai rumah para penjahat besar, maka mereka akan menghentikan perang dan merevisi kebijakan mereka, in syaa Allah," Syeikh Ayman al Zawahiri mengatakan, menurut terjemahan SITE.

Amir Al Qaeda global menjelaskan bahwa operasi tersebut tidak selalu membutuhkan bahan peledak, dan dapat dilakukan dengan menggunakan senjata lainnya.

Ia juga mengajak umat Islam di Barat untuk meniru para jihadis seperti:

  • Ramzi Yousef (pemboman World Trade Center pada tahun 1993),
  • Muhammad Atta dan "elang kesyahidan / the eagles of martyrdom " (maksudnya Atta dan sesama pembajak 9/11),
  • Muhammad Siddique Khan dan Shahzad Tanweer (dua pelaku bom istisyhad yang menyerang di London pada 7 Juli 2005),
  • Mayor Nidal Malik Hasan (yang melakukan penembakan Fort Hood pada tahun 2009),
  • Umar al Farouq (atau Umar Farouk Abdulmutallab, yang berusaha meledakkan sebuah pesawat tujuan Detroit pada Hari Natal 2009),
  • Tamerlan dan Dzohar Tsarnaev (dua bersaudara yang membom Boston Marathon pada 2013),
  • Mohammed Merah (yang melakukan tiga penembakan di Perancis pada tahun 2012), dan
  • Kouachi bersaudara, "ksatria invasi Paris yang berani"  yang bertanggung jawab atas pembantaian para penghina Nabi “Charlie Hebdo” awal tahun ini.

Meskipun Syeikh Zawahiri mendorong rekrutan muda untuk mengikuti jejak para mujahidin ini dengan mandiri, ada perbedaan penting antara serangan "lone wolf" dan sebagian besar operasi di atas.

Hampir semua jihadis yang disebutkan oleh Syeikh  Zawahiri menerima pelatihan profesional, atau secara khusus diarahkan untuk melaksanakan operasi yang dieksekusi.

Satu pengecualian untuk Nidal Malik Hasan, untuk melakukan serangan meminta persetujuan kepada Syeikh Anwar al Awlaki, seorang petinggi  AQAP.

Syeikh Ayman al Zawahiri mengatakan bahwa rekrutran Muslim yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang operasi tersebut harus berkonsultasi  terlebih dahulu dengan As Sahab’s productions (karena As Sahab adalah media resmi al Qaeda) atau majalah Inspire AQAP. Edisi terbaru Inspire, yang juga mendukung serangan "mujahidin tunggal," menggarisbawahi peran langsung Al Qaeda dalam mempersiapkan Said Kouachi untuk serangan terhadap kantor penghina Nabi Charlie Hebdo di Paris.  

Deddy | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.