SPANYOL (Jurnalislam.com) – Menurut sebuah laporan di Latin American Herald Tribune, hakim pengadilan nasional Spanyol, Jose de la Mata, memerintahkan polisi dan penjaga sipil untuk memberikan informasi jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan enam orang lainnya memasuki Spanyol, maka secara efektif surat penangkapan yang telah dikeluarkan akan berlaku, terkait kasus serangan Freedom Flotilla 2010 yang mereka usut telah dibuka kembali, lansir World Bulletin, Selasa (17/11/2015)
Pejabat lain yang disebutkan dalam masalah ini adalah mantan menteri pertahanan Ehud Barak, mantan menteri luar negeri Avigdor Leiberman, mantan menteri urusan strategis Moshe Yaalon, mantan menteri dalam negeri Eli Yishai, menteri tanpa portofolio Benny Begin dan wakil laksamana maron Eliezer, yang bertanggung jawab atas operasi.
Kasus pengadilan tersebut – yang ditunda oleh Hakim de la Mata tahun lalu – ditetapkan terhadap mereka menyusul serangan oleh pasukan keamanan Israel terhadap kapal bantuan Freedom Flotilla yang berusaha mencapai Gaza pada tahun 2010.
Kasus ini menyangkut kapal Mavi Marmara, kapal sipil utama dalam enam armada yang sedang berusaha mematahkan blokade Israel di Jalur Gaza untuk memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi warga Palestina.
Keenam kapal tersebut membawa sekitar 500 penumpang, bantuan dan bahan konstruksi kemanusiaan. Angkatan Pertahanan Israel menyerbu kapal dalam serangan yang menewaskan sembilan aktivis hak asasi manusia. Seorang aktivis kesepuluh meninggal kemudian pada bulan yang sama karena luka-luka dalam serangan itu.
Deddy | World Bulletin | Jurnalislam