Serangan Udara Israel Hantam Gaza Utara

PALESTINA (jurnalislam.com) – Serangan udara Israel mencapai Jalur Gaza utara dan menewaskan satu warga Palestina serta melukai dua lainnya, layanan darurat mengatakan.

Serangan tersebut terjadi pada Rabu (11/06/2014), setelah pada hari sebelumnya sebuah roket juga ditembakkan dari wilayah itu dan mendarat di Israel selatan, tidak menimbulkan korban.

Peningkatan serangan tersebut terjadi lebih dari seminggu setelah pemerintah persatuan Palestina dilantik untuk menggantikan pemerintahan sebelumnya yang terpisah, yaitu yang dijalankan oleh Hamas di Gaza, dan yang dijalankan oleh loyalis Presiden Mahmoud Abbas di Tepi Barat.

Kantor Abbas mengutuk serangan roket tersebut dan mendesak kelompok-kelompok bersenjata Gaza untuk mematuhi gencatan senjata yang pernah disepakati sebelumnya bersama Israel.

Juru bicara pemerintah Israel Mark Regev menolak kecaman itu sebagai "retorika kosong," dan mengatakan Abbas seharusnya menepati janji untuk melucuti pejuang Gaza.

AS, bagaimanapun, menyambut kata-kata Abbas dan mengatakan bahwa pemerintah persatuan yang baru tidak siap untuk memegang tanggung jawab atas serangan itu.

"Kami berharap Otoritas Palestina akan melakukan segala daya untuk mencegah serangan dari Gaza ke Israel, tapi kami mengakui kenyataan bahwa Hamas saat ini menguasai Gaza," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jen Psaki.

Sementara itu, pengunjuk rasa Palestina di Tepi Barat menemukan waktu yang tepat untuk menunjukkan dukungan mereka bagi puluhan pemogok makan Palestina di penjara-penjara Israel. Sehari sebelum dimulainya Piala Dunia di Brasil, mereka mengenakan kaus tim sepak bola Palestina dan menendang bola di luar Ofer, sebuah penjara Israel di Tepi Barat.

Sekelompok tentara berhelm mencegah mereka untuk maju. Tentara menembakkan granat setrum dan mendorong beberapa pengunjuk rasa yang menggiring dan menendang bola melewati kepala tentara.

Beberapa tahanan Palestina mulai mogok makan pada tanggal 24 April, beberapa orang lainnya kemudian bergabung, dan sudah lebih dari 70 tahanan telah dirawat di rumah sakit.

Mogok makan tersebut menuntut Israel mengakhiri praktek penahanan administratif di mana hampir 200 warga Palestina saat ini ditahan tanpa dakwaan yang jelas . [ded412/Aljazeera]

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.