Serangan Islamofobia “Meningkat 23,5 Persen di Perancis”

PARIS (Jurnalislam.com) – Tindakan Islamofobia di Perancis meningkat 23,5 persen dalam enam bulan pertama 2015 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebuah organisasi non-pemerintah Perancis mengatakan dalam sebuah laporan baru.

Angka tersebut dirilis hari Kamis (02/07/2015) dalam sebuah laporan berjudul "Islamofobia di Perancis enam bulan setelah serangan pada kantor majalah satir Charlie Hebdo Januari 2015 " oleh organisasi Collective against Islamophobia in France yang berbasis di Paris.

"Serangan terhadap masjid, ancaman pembunuhan terhadap wanita berkerudung, anak-anak sekolah dipermalukan oleh guru mereka, siswa perempuan dilarang mengenakan rok panjang, profil agama anak-anak Muslim, propagasi pidato kebencian dan bahkan deklarasi perang terhadap umat Islam yang digambarkan sebagai kolom kelima … konsekuensi telah dan masih mengerikan bagi umat Islam," kata laporan itu.

Selain itu, serangan fisik meningkat 500 persen dan serangan verbal meningkat 100 persen selama bulan-bulan awal tahun 2015, kata laporan itu, menambahkan bahwa wanita termasuk di antara korban pertama dari Islamophobia.

"Diskriminasi dan kekerasan terhadap orang dewasa sekarang bergabung dengan penghinaan yang diderita banyak anak-anak Muslim yang disalahkan atas serangan tersebut," katanya.

Namun, beberapa orang yang membuat keluhan tentang tindakan Islamofobia ternyata melapor  karena dua alasan utama: "Agen menolak untuk memperhatikan keluhan saya," dan kedua: "Pelaku jarang dihukum dan jika mereka dihukum, hukumaannya sangat ringan."

Laporan itu juga menyebut terjadinya dialog baru antara perwakilan Muslim dan Kementerian Dalam Negeri Perancis, dan mencatat bahwa kementerian telah "mendesak aparat kepolisian untuk menerima pengaduan dari korban Islamofobia".

Setelah serangan Charlie Hebdo mematikan di Prancis Januari lalu, Islamophobia diyakini telah meningkat pesat di Perancis, yang merupakan rumah bagi hampir lima juta Muslim, yang kebanyakan adalah dari Afrika Utara.

Deddy | Anadolu Agency | Jurniscom

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.