INGGRIS (Jurnalislam.com) – Ketua Komite parlemen Inggris mengatakan pada hari Ahad (14/12/2014) bahwa Komite parlemen Inggris berniat meminta Amerika Serikat untuk menyerahkan laporan CIA yang dihilangkan (ditutupi), untuk menentukan apakah intelijen Inggris yang terlibat dalam penyiksaan atau rendition.
Jika Komite Intelijen dan Keamanan parlemen (ISC) menemukan bukti perilaku seperti itu, mereka bisa memanggil politisi dari Partai Buruh berhaluan kiri seperti mantan perdana menteri Tony Blair yang berkuasa pada saat itu.
"Jika pejabat intelijen Inggris hadir ketika orang sedang disiksa, maka sama artinya bahwa mereka terlibat dalam penyiksaan itu," kata Sir Malcolm Rifkind, kepala ISC dan mantan menteri luar negeri.
"Hal seperti itu bertentangan dengan semua standar di negara ini. Ini harus dibawa ke ranah publik," kata Rifkind di Andrew Marr Show BBC.
Sebuah laporan oleh Komite Intelijen Senat AS yang dirilis pekan lalu menemukan bukti bahwa CIA telah menyesatkan Gedung Putih dan masyarakat tentang penyiksaan terhadap tahanan setelah serangan 11 September dan ternyata tindakan mereka lebih brutal daripada yang diperkirakan.
Publikasi mengenai hal tersebut menimbulkan banyak pertanyaan tidak nyaman di Polandia dan negara-negara lain yang juga diduga terlibat. Mereka terutama mempertanyakan seberapa banyak pemimpin mereka mengetahui penyiksaan tersebut.
Pemerintah Inggris mengatakan telah meminta sekutu dekatnya, Amerika Serikat, untuk menjaga bagian laporan yang mengacu pada kegiatan intelijen rahasia Inggris dengan alasan keamanan nasional. Mereka bersikeras bahwa mereka tidak menutupi sesuatu yang memalukan.
Jasa keamanan asing dan domestik Inggris, yang dikenal sebagai MI6 dan MI5, sudah bertahun-tahun dituduh berkolusi dalam penganiayaan terhadap tersangka militan.
Tapi pimpinan MI5 dan MI6 telah berulang kali mengatakan mereka tidak akan pernah menggunakan penyiksaan untuk mendapatkan informasi, dan kementerian juga membantah mengetahui pengiriman tersangka untuk menghadapi penyiksaan di luar negeri.
Namun, seorang pembangkang Libya menegaskan ia dan istrinya yang sedang hamil diculik oleh pasukan AS pada tahun 2004 dengan bantuan MI6 dan diserahkan kepada pemerintah Muammar Gaddafi, yang menyiksanya.
Seorang pria Pakistan juga mengatakan ia mengalami penyiksaan waterboard (ditenggelamkan) oleh pasukan khusus Inggris di Irak pada tahun 2004, dan mantan menteri keamanan Buruh mengatakan mungkin ada "kasus aneh" ketika mata-mata Inggris mengetahui penyiksaan yang dilakukan AS.
Rifkind mengatakan komite akan meminta Senat AS dan pemerintah AS untuk memberikan akses ke bagian yang relevan dari laporan CIA sebagai bagian dari penyelidikan mereka terhadap pekerjaan intelijen Inggris.
Jika perlu, panitia akan memanggil mata-mata serta menteri dan mantan menteri untuk mempelajari masalah ini. Dia mengatakan bahwa dia berharap laporan komite mengenai masalah ini akan siap tahun depan. [ded412/World Bulletin]