Sedikitnya 3 Tentara AS Sekarat Diberondong 1 Pasukan Khusus Afghanistan di Pangkalan NATO

Sedikitnya 3 Tentara AS Sekarat Diberondong 1 Pasukan Khusus Afghanistan di Pangkalan NATO

HELMAND (Jurnalislam.com) – Sedikitnya tiga tentara Amerika terluka parah setelah seorang tentara Afghanistan menembaki mereka di sebuah pangkalan militer di provinsi selatan Helmand, misi Resolute Support pimpinan NATO mengatakan. Serangan dan bentrokan terpisah di seluruh negeri menewaskan puluhan tentara AS.

Seorang juru bicara militer Afghanistan di selatan negara itu mengatakan pada Aljazeera Ahad (19/03/2017), bahwa 1 tentara pasukan khusus Afghanistan ditembak mati setelah menembaki serdadu AS di pangkalan udara Amerika di Camp Shorab pada hari Ahad.

“Tentara itu kehilangan nyawanya dalam baku tembak,” kata Mohammad Rasoul Zazai kepada Reuters.

Para prajurit AS yang terluka menerima perawatan medis, misi pelatihan dan bantuan yang dipimpin NATO mengatakan di Twitter.

Serangan insider yang disebut “green-on-blue” yang dilakukan oleh seorang pasukan khusus Afghanistan terhadap pasukan internasional adalah masalah besar sejak beberapa tahun yang lalu, tapi sekarang jarang terjadi setelah langkah-langkah pengamanan ditingkatkan dan jumlah pasukan asing di negara itu menurun tajam.

Sebagian besar pasukan tempur asing ditarik mundur dari Afghanistan pada akhir 2014, namun sekitar 13.000 tentara yang dipimpin NATO masih menetap selain untuk membantu pertempuran juga memberikan saran dan melatih pasukan Afghanistan dalam memerangi mujahidin Taliban yang sedang bangkit kembali.

Mei tahun lalu dua tentara NATO asal Rumania tewas dan tentara yang ketiga terluka parah setelah dua anggota satuan polisi lokal Afghanistan yang mereka latih menembak mereka.

Camp Shorab di Helmand, sebelumnya dikenal sebagai Camp Bastion, adalah bekas pangkalan utama AS dan Inggris yang sekarang dikuasai oleh tentara Afghanistan.

Helmand telah menjadi salah satu daerah yang paling sengit diperebutkan, yang lebih dari 1.000 tentara koalisi AS-NATO tewas di sana sejak intervensi militer pimpinan AS untuk menjajah Afganistan pada 2001.

Bagikan