Rumah Dakwah Abu Gelar Talkshow Bahaya LGBT dan Tips Menyembuhkannya

Rumah Dakwah Abu Gelar Talkshow Bahaya LGBT dan Tips Menyembuhkannya

TASIKMALAYA(Jurnalislam.com)–.Rumah Dakwah Abu (RDA) bekerjasama dengan Aliansi Aktifis dan Masyarakat Muslim Tasikmalaya (AL-MUMTAZ) menggelar Talkshow tentang Bahaya LGBT dengan tema “Benarkah LGBT itu bisa menular?” pada Sabtu (13/11) di Gedung Dakwah Islamiyah Tasikmalaya Lantai 2.

Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari Al-Mumtaz, mantan pelaku LGBT, Ahli Psikologi, Kepolisian Tasikmalaya Kota serta dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.

“Tujuan utama Talkshow ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya LGBT, karena prilaku menyimpang ini dilarang syariat.” Ucap Ustadz Abu Fauzana, selaku Founder RDA

Acara ini mendapatkan sambutan baik dari ALMUMTAZ, “Kami dari ALMUMTAZ menyambut baik acara ini, karena ini merupakan tugas kita selaku muslim untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya LGBT. Kami juga berharap semoga acara ini berlanjut dengan berbagai tema menarik lainnya.” Ungkap Ustadz Hilmi Afwan selaku Ketua ALMUMTAZ

Kegiatan ini dihadiri banyak peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, organisasi kemasyarakatan dan pemuda, juga pelajar yang berasal dari berbagai sekolah di Kota Tasikmalaya.

Ustadz Acep Sofyan selaku pemateri dari ALMUMTAZ menyampaikan bahwa LGBT adalah prilaku menyimpang dan itu bukan merupakan kodrat manusia. Perilaku ini sangat hina, melanggar syariat dan tabiat manusia. Banyak ayat Al-Qur’an yang menceritakan perilaku kaum terdahulu yang menyimpang dalam perilaku seksual, sehingga Allah membinasakan mereka dengan berbagai azab.”

Ustadz Acep juga membahas tentang hukuman yang berlaku dalam syariat islam bagi para pelaku LGBT dan pentingnya hukuman tersebut bagi keberlangsungan hidup manusia.

Sedangkan Zea Ahmad Zakaria yang merupakan ahli psikologi menguraikan berbagai cara penanganan perilaku menyimpang ini diantaranya dengan pembinan terhadap pribadi pelaku LGBT, melalui psikoterapi, spiritual terapi (keagamaan), reprogramming dan behavior modification (lingkungan).

Menurut Zea Ahmad, perlu adanya pendekatan humanis terhadap pelaku yang melibatkan keluarga, masyarakat yang sifatnya menyeluruh baik agamis, medis, psikologis, social dan cara lainya.

Kegiatan ditutup dengan dengan deklarasi penolakan terhadap LGBT yang dibacakan oleh Ustadz Hilmi Afwan yang juga diikuti oleh seluruh peserta. (Dadang)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.