RSF Serang Rumah Sakit Anak di Darfur Utara, Tujuh Orang Tewas

RSF Serang Rumah Sakit Anak di Darfur Utara, Tujuh Orang Tewas

SUDAN (jurnalislam.com)– Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyerang sebuah rumah sakit anak di kota Karnoi, Darfur Utara, pada Senin (3/11), di tengah meningkatnya pertempuran antara kelompok paramiliter tersebut dan angkatan bersenjata Sudan.

Menurut Jaringan Dokter Sudan, sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan itu, sementara rumah sakit mengalami kerusakan parah. Korban tewas dilaporkan merupakan perempuan dan anak-anak, berdasarkan keterangan saksi mata serta laporan jaringan tersebut.

Sebuah video yang disiarkan oleh Al Jazeera memperlihatkan darah berceceran di lantai rumah sakit, dinding berlubang akibat peluru, dan peralatan medis yang hancur. Sedikitnya lima orang terluka, termasuk dua anak yang tengah dirawat saat serangan terjadi.

Dalam pernyataan resminya, Jaringan Dokter Sudan mengecam tindakan itu sebagai kejahatan perang, menyebutnya sebagai “teror sistematis dan serangan brutal terhadap kehidupan itu sendiri.”

“Apa yang terjadi di Karnoi adalah kejahatan perang yang menggambarkan luasnya pembunuhan terhadap warga sipil tak berdosa yang kini menjadi sasaran tembak harian RSF,” tegas jaringan tersebut.

RSF juga dilaporkan menyerang wilayah Al-Tina dekat Karnoi, yang saat ini berada di bawah kendali tentara Sudan.

Pasukan paramiliter pimpinan Hamdan Daglo (Hemeti) kini menguasai sebagian besar wilayah selatan dan tengah Sudan, termasuk Al-Fasher, Nyala, Al Geneina, Ad Daein, dan Zalingei lima ibu kota provinsi di kawasan Darfur.

Konflik di Sudan meletus sejak April 2023 akibat perebutan kekuasaan antara Daglo dan panglima militer Sudan, Abdul Fattah al-Burhan. Sejak itu, berbagai laporan menunjukkan maraknya kejahatan perang, kekerasan seksual, kelaparan, dan krisis kemanusiaan di berbagai wilayah.

𝗣𝗲𝗿𝘁𝗲𝗺𝗽𝘂𝗿𝗮𝗻 𝗠𝗲𝗹𝘂𝗮𝘀 𝗸𝗲 𝗞𝗼𝗿𝗱𝗼𝗳𝗮𝗻

Pertempuran terbaru juga terjadi di wilayah Kordofan, termasuk kota Al-Obeid, ibu kota negara bagian Kordofan Utara. Sedikitnya 40 warga sipil tewas dalam serangan RSF di Al-Luweib, sebelah timur Al-Obeid, pada hari yang sama.

Menurut media Al-Araby Al-Jadeed (The New Arab), RSF mengerahkan tambahan pasukan dari Darfur untuk memperkuat serangan ke Al-Obeid dan sekitarnya. Kota Bara, yang berjarak 30 km di utara Al-Obeid, juga dilaporkan dalam kepungan.

Wartawan Majed Ali mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa RSF berupaya memperluas pijakan di Kordofan guna menciptakan “zona penyangga terhadap Darfur” yang kini dikuasai penuh oleh mereka setelah merebut Al-Fasher pekan lalu.

Namun, ia menilai Al-Obeid akan sulit direbut karena di kota itu terdapat pangkalan militer besar serta markas Divisi Infanteri ke-5 milik tentara Sudan.

𝗣𝗕𝗕 𝗡𝘆𝗮𝘁𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗿𝘂𝗿𝗮𝘁 𝗞𝗲𝗹𝗮𝗽𝗮𝗿𝗮𝗻

Sementara itu, PBB pada Senin (3/11) menyatakan darurat kelaparan di Al-Fasher (Darfur Utara) dan Kadugli (Kordofan Selatan).

Laporan Klasifikasi Fase Keamanan Pangan Terpadu (IPC) menyebutkan bahwa kelaparan kemungkinan berlanjut hingga Januari 2026 akibat blokade, pertempuran sengit, dan terhambatnya akses bantuan kemanusiaan.

Sedikitnya 21,2 juta warga Sudan, atau sekitar 45 persen populasi, kini mengalami kerawanan pangan akut akibat kenaikan harga bahan pokok, konflik, dan pengungsian massal. (Bahry)

Sumber: TNA

Bagikan