SURAKARTA (Jurnalislam.com) – Ribuan umat Islam Surakarta kembali berunjuk rasa menuntut pembubaran Densus 88. Kali ini dilakukan di depan Mapolresta Surakarta Jalan Adisucipto No. 2 Manahan, Surakarta, Jum'at (18/3/2016). Ribuan massa yang tergabung dalam Muslimin Solo Raya (MISRA) menyampaikan pernyataan sikap tentang tuntutan pembubaran Densus 88.
Dalam orasinya, Ketua DSKS Ustad Muinudinnilah Basri MA mendesak Presiden Jokowi untuk segera membubarkan Densus 88.
"Sampaikan pada presiden Jokowi, agar tidak dilaknat Allah SWT diakhir hidupnya, hendaklah bubarkan Densus 88" tegas pimpinan ponpes Ibnu Abbas itu.
Lebih lanjut ia mengatakan, Densus 88 tidak mewakili rakyat Indonesia. Densus 88 hanya alat untuk menghancurkan umat Islam.
"Nikmat yang paling rendah adalah kalau kita melihat kemungkaran, anda harus mengatakan itu munkar! Kalau tidak berarti kita adalah syetan bisu! Untuk itu terakhir saya katakan dari berbagai pertimbangan, maka Densus 88 tidak mewakili rakyat Indonesia, kecuali alat minoritas untuk menghancurkan umat Islam" pungkas beliau.
Selain ustadz Muin, tokoh-tokoh lain juga menyampaikan orasinya, seperti Ketua LUIS Edi Lukito, pengasuh ponpes Al Mukmin Ngruki ustadz Sholeh Ibrahim dan Sekjen DSKS ustadz Tengku Azzar.
Dalam aksinya, massa membawa sejumlah poster dan menerikan yel-yel meminta pembubaran pasukan elit milik Mabes Polri tersebut.
"Bubarkan Densus,…ganti Pramuka!!, bubarkan densus,..ganti pramuka!
Aksi tersebut diikuti berbagai elemen umat Islam dan pondok pesantren, diantaranya: Jama'ah Anshorusy Syari'ah, Forum Komunikasi Aktifis Masjid (FKAM), Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), Ponpes Imam Suhodo, Ponpes Insan Qur'ani, Ponpes Salman Alfarizi, Ponpes Ulul Albab, Ponpes Al Mukmin Ngruki, Ponpes Darusy Syahada, Ponpes Ibnu Abbas, Ponpes Baitul Qur'an, Ponpes Akhul Muslim dan Dewan Syari'ah Kota Surakarta (DSKS).
Reporter: Dyo, Riyanto, Arif | Editor: Ally Muhammad Abduh | Jurnalislam