TEL AVIV (jurnalislam.com)โ Ratusan ribu orang memadati pusat Kota Tel Aviv pada Ahad malam (17/8/2025), menutup hari protes nasional yang menuntut pemerintah Israel mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan para sandera.
Menurut Forum Sandera dan Keluarga Hilang, demonstrasi tersebut dihadiri lebih dari setengah juta orang, menjadikannya salah satu aksi terbesar sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu. Forum itu juga memperkirakan sekitar 1 juta orang turun ke jalan di berbagai kota sepanjang hari, termasuk di Yerusalem, Haifa, Beersheba, dan sejumlah kota kecil.
Aksi ini bertepatan dengan mogok nasional yang melibatkan ratusan otoritas lokal, universitas, perusahaan teknologi, dan berbagai organisasi, meski serikat buruh pusat Israel, Histadrut, tidak ikut serta. Para demonstran memblokir jalan raya dan jalan tol untuk menekan pemerintah segera menghentikan perang.
Sebelum aksi besar malam hari, polisi telah menangkap sedikitnya 38 orang di berbagai wilayah akibat bentrokan saat aktivis memblokir jalan. Setelah demonstrasi, enam orang lainnya kembali ditahan di Tel Aviv karena memblokir Jalan Raya Ayalon dan bentrok dengan aparat.
๐ง๐๐ฑ๐ถ๐ป๐ด ๐ฃ๐ฒ๐บ๐ฒ๐ฟ๐ถ๐ป๐๐ฎ๐ต ๐๐๐ฟ๐ฎ๐ฒ๐น ๐๐ฏ๐ฎ๐ถ๐ธ๐ฎ๐ป ๐ฆ๐ฎ๐ป๐ฑ๐ฒ๐ฟ๐ฎ
Dalam orasinya, sejumlah keluarga sandera mengecam pemerintah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ofir Braslavaski, ayah dari sandera Rom Braslavski, mengatakan putranya semakin kurus dan tak berdaya.
โSeluruh negeri menyaksikan, semua pemimpin menyaksikan, tetapi kabinet memilih memperluas perang dan meninggalkan mereka. Rom saya tidak punya waktu, para sandera tidak punya waktu,โ ujarnya.
Hal senada disampaikan Yehuda Cohen, ayah dari sandera Nimrod Cohen. โPutra saya menderita agar pemerintah dapat membangun permukiman di Gaza. Saya menolak membiarkannya dikorbankan,โ katanya. Ia menegaskan, negara tidak akan kembali normal sebelum sandera dibebaskan melalui kesepakatan dan perang diakhiri.
Einav Zangauker, ibu dari sandera Matan Zangauker, juga menyampaikan pesan emosional setelah video putranya ditayangkan.
โMatan-ku, pahlawanku, aku bangga padamu. Tetaplah kuat. Matan minta suara, jadi beri dia suara!โ serunya disambut tepuk tangan ribuan massa.
๐ฃ๐ฒ๐๐ฎ๐ป ๐๐ป๐๐๐ธ ๐ง๐ฟ๐๐บ๐ฝ
Dalam unjuk rasa itu, penyelenggara juga menayangkan video sejumlah mantan sandera yang dibebaskan pada Maret lalu. Mereka menyerukan langsung kepada Presiden AS Donald Trump agar mendorong diakhirinya perang.
โTerima kasih, Presiden Trump, karena telah membawa kami pulang,โ kata Naama Levy.
โSetiap peluru, setiap serangan membahayakan mereka,โ tambah Sasha Troufanov, merujuk pada kondisi para sandera yang masih ditawan.
Iair Horn, saudara dari seorang sandera, menegaskan, โAnda memiliki kekuatan untuk menciptakan perdamaian, mengakhiri perang, mengakhiri penderitaan, termasuk penderitaan adik laki-laki saya.โ pungkasnya. (Bahry)
Sumber: TOI