Rasulullah Lebih Dermawan Saat Ramadhan

Rasulullah Lebih Dermawan Saat Ramadhan

JAKARTA(Jurnalisam.com) – Nabi Muhammad SAW tetap menjalani kehidupan yang sederhana saat memasuki Ramadhan. Tapi Rasulullah SAW memperbanyak sedekahnya pada bulan suci ini.

Ketua Umum Rabithah Alawiyah, Habib Zein bin Umar Smith, menyampaikan Ramadhan bukan bulan untuk berpesta dan bermewah-mewahan dalam mengkonsumsi makanan.

Sekarang Allah SWT menakdirkan umat Islam untuk kembali melihat hakikat Ramadhan yang sebenarnya sebagaimana yang diajarkan Rasulullah.

“Rasulullah menjalani Ramadhan dengan kesederhanaan yang luar biasa, kadang-kadang beliau berbuka puasa hanya dengan sebiji kurma dan air putih,” kata Habib Zein saat diwawancarai Republika.co.id, belum lama ini.

Dia menyampaikan, umat Islam diminta melakukan hal yang sama seperti teladan Nabi SAW, walau tidak sepenuhnya sama. Minimal kesederhanaan umat Islam dalam berbuka puasa menonjol pada Ramadhan ini.

Ketua umum organisasi Islam yang menjadi wadah resmi para habib se-Indonesia ini mengatakan, biasanya selama ini saat memasuki Ramadhan jumlah konsumsi makanan keluarga meningkat, karena segala macam makanan dibeli.

Sehingga umat Islam terkesan menyalurkan hawa nafsunya terhadap makanan saat Ramadhan. “Selama ini mungkin banyak yang lupa sehingga berlebihan dalam mengkonsumsi makanan, maka Ramadhan kali ini mari menjalankan ibadah puasa ala Rasulullah dengan kesederhanaan,” ujarnya.

Habib Zein mengatakan, di zaman Rasulullah banyak umat Islam melaksanakan qiamulail di rumah, sekarang umat Islam kembali kepada kebiasaan tersebut. Syiar yang biasanya ke luar sekarang syiar di dalam rumah masing-masing.

Karena pada Ramadhan tahun ini ada wabah virus corona atau Covid-19, maka umat Islam sebaiknya memanfaatkan momen ini untuk meramaikan rumah dengan berbagai kegiatan ibadah. Seperti tadabbur Alquran, sholat sunnah, mendidik anak-anak agar lebih mengenal Islam dan kegiatan ibadah-ibadah lainnya.

“Saya yakin bahwa pada saat kita beribadah di rumah masing-masing, di atas selalu terlihat kerlap-kerlip atau sinar-sinar di setiap rumah yang (penghuninya) melakukan tadabbur Alquran, membaca Alquran, tarawih bersama keluarga,” ujarnya.

Dia menanggapi kondisi masjid yang kosong di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, masjid digunakan untuk pusat pelaksanaan kegiatan sosial atau menyalurkan membantu.

Jadi kegiatan ibadah dilakukan di rumah, tapi kegiatan sosial dan koordinasi serta yang lainnya dilakukan di masjid. “Jadi di rumah tetap ada ibadah dan di masjid tetap ada ibadah, tapi ubudiyah-nya berbeda-beda,” jelasnya.

Habib Zein menerangkan, Rasulullah juga memperbanyak sedekah pada Ramadhan. Semua kegiatan ibadah dilipat gandakan pahalanya oleh Allah SWT saat Ramadhan.

Jadi pahala dari sedekah juga dilipatgandakan, terlebih kalau sedekah untuk membantu saudara-saudara yang lemah dan membahagiakan orang lain.

Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, artinya apabila Muslim memiliki kemampuan untuk berbagi maka berbagilah.

Pada Ramadhan pahala sedekah dilipatgandakan, mari manfaatkan Ramadhan untuk sedekah seperti yang diajarkan Rasulullah.

“Kesempatan ibadah dan sedekah Ramadhan jangan sampai terlewat dan menyesal, bulan suci lewat sementara umur berkurang dan kita tak bisa memanfaatkan kesempatan itu nanti menyesal,” kata Habib Zein.

Sumber: republika.co.id

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.