#RamadhanBulanPerjuangan: Wujudkan Perisai Umat

#RamadhanBulanPerjuangan: Wujudkan Perisai Umat

Oleh: Nurhayati, S.ST (Media Muslimah Kendari)

Marhaban yaa Ramadhan… Bulan suci mulia dan bertabur berkah telah tiba, bulan yang didalamnya ibadah seorang Muslim diganjar dengan pahala yang berlipat. Didalam bulan ini pula Allah membuka pintu surga dan menutup pintu neraka. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Apabila telah masuk bulan Ramadhan, terbukalah pintu-pintu surga dan tertutuplah pintu-pintu neraka dan setan-setan pun terbelenggu.” (HR. Bukhari Muslim)

Namun seringkali umat Muslim salah menafsirkan bulan Ramadhan ini hanya dengan ibadah ritual seperti shalat wajib diikuti dengan shalat sunnah dimalam hari, memperbanyak tadarus Al-Qur’an dan memperbanyak sedekah. Islam sebagai agama yang universal menjadikan ajarannya harus dijalankan tanpa terkecuali. Jika kewajiban berpuasa dalam Q.S Al-Baqarah:183 umat Islam menyambutnya dengan penuh kegembiraan tapi masih banyak lagi ayat dalam Al-Quran yang tidak dijalankan seperti ayat tentang diwajibkannya qishas, larangan riba, hukuman bagi pezina dan pencuri, dan masih banyak lagi. Padahal bukti imannya seorang Muslim adalah ketika dia harus taat secara totalitas.

Hal ini terjadi bukan karena umat tidak mau akan tetapi sistem saat ini menafikkan Islam dalam kehidupan umum. Islam hanya dimaknai sebagai ajaran yang mengatur aspek ritual semata tidak mengatur dalam aspek keumatan termasuk didalamnya aspek muamalah dan uqubat.

Ramadhan Mewujudkan Perisai Hakiki Umat Islam

Sebagaimana kita ketahui bahwa puasa adalah sebagai perisai keimanan seseorang. Tujuannya agar individu senantiasa terjaga ketaatan dan terjaga dari kedurhakaan kepada sang Khaliq. Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah saw.,“puasa adalah perisai, yang dengannya seorang hamba membentengi diri dari api neraka, dan puasa itu untuk-Ku, Aku-lah yang akan membalasnya” (H.R. Ahmad).

Dari sini kita melihat Allah memposisikan puasa sebagai benteng bagi seorang hamba dari segala bentuk kemaksiatan. Akan tetapi sebagai Muslim kita harus mengetahui bahwa puasa tidak hanya menjadi perisai ketaatan individu saja akan tetapi puasa akan mewujudkan perisai ketakwaan jamaah dalam cakupan yang lebih luas termasuk negara didalamnya.

Dibulan Ramadhan kita jumpai banyak orang lebih taat dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya bahkan kualitas ibadah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Mengapa ini bisa terjadi?

Hal ini terjadi karena pilar pertama belum terbentuk secara sempurna, belum adanya keimanan dan pemahaman yang mendalam tentang Ramadhan. Ramadhan hanya akan terus berlalu tanpa meninggalkan  perubahan di masyarakat. Harusnya puasa pada bulan Ramadhan secara khusus merupakan kesempatan untuk menyucikan dosa-dosa selama sebelas bulan sebelumnya. Barangsiapa berpuasa dengan penuh iman dan mengharap pahala Allah, maka ia berhak untuk keluar dari bulan puasa itu dalam keadaan diampuni dan suci dari dosa, khususnya dosa-dosa kecil yang biasa dilakukan pada pagi, sore, dan malamnya, yang terkadang tidak disadari oleh pelakunya, dan dia tidak tahu bahwa jika dosa-dosa itu membinasakan pelakunya.

Kedua, pemaknaan Ramadhan didasarkan atas cara pandang pemikiran sekuler. Sehingga anggapan melakukan ketaatan kepada Allah itu hanya pada bulan Ramadhan saja. Padahal telah jelas dalam firman-Nya pada Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183 bahwa Allah mewajibkan kita berpuasa di bulan Ramadhan agar kita menjadi orang yang bertaqwa (setelah selesai dari Ramadhan), bukan “hanya” di bulan Ramadhan. Justru keberhasilan Ramadhan itu dilihat aplikasinya dari sebelas bulan ke depan apakah kita akan tetap istiqamah untuk menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya atau justru sebaliknya.

Ketiga, tidak adanya sistem baik yang mengatur . Berbicara tentang sistem tentu kita melihat pada lingkup sosial, dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Sistem negara kita yang masih sekuler, tidak diatur dengan sistem islami yang salah satu akibatnya seperti fenomena Ramadhan ini dimana ketaatan kepada Allah hanya berlaku di bulan Ramadhan saja, karena memang sebelas bulan lainnya tidak diatur dengan sistem Islam. Seharusnya taqwa itu dilakukan setiap saat, kapan pun dan dimana pun.

Ramadhan Membangun Ketaqwaan sosial

Kalau kita mau merenungkan dan berpikir secara mendalam bahwa banyak pembelajaran yang bisa diambil dari bulan Ramadhan. Dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 183, Allah menginginkan hamba-Nya secara individu agar meraih kemenangan Ramadhan dengan gelar taqwa.

Namun apakah taqwa yang kita dapatkan hanya untuk diri kita sendiri?  Tentu tidak. Taqwa di sini juga harus taqwa dalam lingkup sosial dimana kesalehan pribadi kita harus bisa kita wujudkan dalam amal yang menyeluruh dan berjamaah sehingga dapat terwujud ketaqwaan dalam masyarakat.

Selain ketakwaan individu dan jamaah ada pilar terakhir yang menjadi penentu terjaganya kedua unsur ketaatan tadi yaitu. Negara yang menerapkan syariat yaitu negara yang menjamin diterapkannya syariat Islam di tengah-tengah masyarakatyaitu Khilafah ‘ala minhajjin nubuwwah. Negara khilafah inilah  yang menjadi pelindung umat Islam dari berbagai serangan musuh-musuhnya, baik serangan akidah, serangan budaya, bahkan menjadi pelindung bagi serangan-serangan fisik yang dilancarkan kafir penjajah ke negeri-negeri Islam.

Setidaknya itulah alasan mengapa umat islam saat ini jauh berbeda dengan umat Islam di masa lalu. Karena saat ini, pilar-pilar penyangga tegaknya Islam yakni ketakwaan individu, kontrrol dari masyarakat, dan adanya negara yang menerapkan Islam secara kaffah semuanya telah runtuh dan tiada lagi. Oleh karena itu, tugas kita saat ini adalah berusaha membangun kembali tiga pilar utama tersebut. Sehingga Ramadhan bukanlah bulan yang hanya terkhusus melakukan ketaatan akan tetapi bulan lainnya pun umat taat terhadap semua ayat-ayat Allahyang termaqtub dalam Al-Quran dan As-Sunah. Wallahu ‘alam bishowab[]

 

  

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.