Propaganda Kelompok Kanan UK Targetkan Muslim Eropa

INGGRIS (Jurnalislam.com) – Walaupun masuknya migran ke Eropa tetap menjadi krisis terbesar yang dihadapi Uni Eropa, partai kanan-jauh dan organisasi mereka di seluruh benua mengambil keuntungan untuk meningkatkan profil mereka, lansir World Bulletin Jumat (01/03/2016).

Organisasi sayap kanan dan fasis di Inggris tanpa terkecuali, meningkatkan kegiatan Islamofobia dan anti Islam -Uni Eropa setelah serangan teror di Paris dan Brussels dan mencoba untuk mengambil keuntungan dari kemungkinan mundurnya Inggris dari Eropa dalam referendum bulan Juni.

Victoria Brittain, seorang penulis dan mantan editor asing Guardian, berpikir bahwa tindakan tersebut "terutama adalah untuk mendorong kelompok yang ada agar mereka merasa terlihat".

"Saya pikir mereka benar-benar tidak berhasil dalam menyebarkan pesan negatif terhadap Muslim, karena kelompok ini sangat tidak menarik dan ekstrim, dan nilai-nilai dalam diri mereka tidak mampu banyak membawa orang baru," kata Brittain.

Namun, wakil direktur TellMAMA – sebuah LSM nirlaba yang mencatat semua kegiatan anti-Islam di Inggris Raya – berpikir lain.

"Walaupun jumlah mereka kecil, kelompok-kelompok seperti Britain First akan memfilmkan kegiatan mereka, tidak peduli berapa ukurannya, dan meng-upload konten untuk mengarahkan lalu lintas web dan kemungkinan peningkatan keanggotaan partai atau sumbangan," kata Iman Abou Atta.

"Sebuah protes baru-baru ini di Dover diikuti sejumlah supremasi putih keras dan fasis – dari Front Nasional (the National Front), Kafir North West (North West Infidels), Aksi Nasional (National Action), Divisi anti orang (Misanthropic Division), Liga Pertahanan Skotlandia (Scottish Defence League) dan fasis di Wales ….

"Acara persatuan yang jarang ini menunjukkan kemampuan mereka untuk melakukan kekerasan terhadap muslim dan kekacauan publik," tambahnya.

Di antara partai-partai politik yang berkampanye untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa adalah sejumlah kelompok kanan-jauh.

Liga Pertahanan Inggris (The English Defence League), PEGIDA UK, Inggris Pertama (Britain First), Partai Kebebasan Inggris (the British Freedom Party), Darah dan Kehormatan (Blood and Honour), serta Partai Nasional Inggris (British National Party), semuanya secara terbuka mendukung Brexit dan mampu meningkatkan retorika anti-Muslim, mengambil keuntungan dari krisis pengungsi besar yang harus dihadapi Eropa.

Sebuah laporan terbaru oleh Yayasan Cordoba (the Cordoba Foundation) menunjukkan bahwa ada peralihan dalam target kebencian bagi kelompok ekstrimis, mengklaim "gerakan-kanan tradisional yang sebelumnya sering menekankan teori konspirasi anti-Semit; baru-baru ini mulai beralih berfokus pada narasi anti-Muslim."

Baru-baru ini posting media sosial dari semua kelompok-kelompok fasis dan kanan-jauh yang disebutkan di atas seluruhnya menargetkan Muslim dan keyakinan Islam, dan serangan Islamofobia telah dilaporkan sejak serangan teroris di Paris dan Brussels.

Laporan Cordoba mengutip Profesor Matthew Goodwin, seorang ahli dalam imigrasi, radikalisasi dan Eropa, di University of Kent:

"Aktivis (kanan-jauh) anti Islam telah menggunakan media sosial internet sedemikian rupa yang … bagi mereka, menjadi alat komunikasi yang sangat diperlukan."

Atta dari TellMAMA mengatakan bahwa kebencian kelompok kanan-jauh telah menemukan media yang rumit dengan krisis pengungsi. Dia juga mengatakan laporan dari partai populis sayap kanan yang lebih mainstream, seperti Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) harus diteliti:

"Dengan Brexit (British Exit – keluarnya Inggris dari Uni Eropa), kuncinya adalah untuk melihat bahasa sayap kanan populis UKIP dan waspada jika krisis pengungsi dan migran mengabur sepanjang garis agama, seperti yang terlihat di bagian lain Eropa," katanya.

Sejalan dengan Atta, Victoria Brittain mengatakan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa akan menjadi kemenangan bagi Islamophobia:

"Saya pikir hal itu akan menjadi sangat serius … Para pemenangnya adalah rasisme dan Islamophobia, dan mendorong sikap kuno bahwa Inggris adalah sebagai pusat alam semesta."

Kelompok-kelompok anti Islam seperti; EDL, Britain First dan PEGIDA UK semuanya tidak mau menanggapi permintaan wawancara terkait laporan ini.

Deddy | World Bulletin | Jurnalislam 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.