Potret Palestina : Berjuang Melawan Kebekuan

Badai Huda telah menutupi Ramallah dengan salju tebal dan menyebabkan banjir di Gaza, hingga menelan beberapa korban jiwa.

Hampir seminggu muslim Palestina bergulat dengan cuaca buruk sejak Badai Huda melanda wilayah ini pada Rabu lalu (07/1/2015).

Di Gaza Khan Younis, Rafah Ali Abu Assi –bayi usia dua bulan- meninggal karena temperatur dingin yang ekstrim, sementara dua anak lain dan seorang nelayan juga tewas membeku. Bayi yang lain dikabarkan meninggal di desa Ramallah, Sinjil.

Suhu mencapai ke titik terendah di  Ramallah, -3 Celsius, pada Jumat malam, menyebabkan semua pipa air membeku di seluruh kota. Tahun lalu, Badai Alexa menimbulkan kerusakan luas dan listrik padam selama berhari-hari di wilayah tersebut; khawatir peristiwa terulang kembali, para pemilik toko di Ramallah dilaporkan mulai "menimbun" untuk menghadapi Badai Huda.

Di Gaza, efek dari badai itu diperburuk oleh situasi sulit yang sudah dihadapi banyak warga sejak perang melawan agresi Israel pada 2014 lalu. Rekonstruksi menjadi lambat dan banyak orang yang masih tinggal di tempat penampungan sementara.

"Kami bangun untuk menemukan rumah yang penuh air, dan anak-anak menangis," kata Samaher al-Shenbary, 32, yang tinggal di sebuah rumah yang dihuni 20 anggota keluarga di Beit Hanoun. "Tidak ada cara untuk menghangatkan anak-anak kita dan melindungi mereka dari cuaca dingin."

Setelah warga Palestina dikejutkan oleh salju tahun lalu, pemerintah kota Ramallah bersiap sedia untuk menghadapi Badai Huda pekan lalu. Para petugas menyiapkan 47 kendaraan darurat badai, termasuk kendaraan penggali, penyapu salju dan mobil Jeep offroad. Persediaan darurat yang dikirim ke berbagai daerah di seluruh kota.

Otoritas Palestina menyampaikan himbauan di media bagi masyarakat untuk menyimpan berbagai persediaan penting menjelang badai tiba. Koran Al-Quds menulis di Ramallah dan al-Bireh saja sebanyak 2,6 juta potong roti telah diborong pada Selasa. Beberapa toko roti menjatah jumlah roti yang bisa dibeli pelanggan.

Distrik al-Tireh adalah salah satu daerah di Ramallah yang terkena dampak paling parah pada tahun 2013, dan ketika Badai Huda menghantam pada hari Rabu, selimut salju segera menutupi wilayah itu lagi.

Banyak orang yang turun ke jalan-jalan untuk membantu mendorong dan menggali mobil yang terjebak di salju (Ramallah)

Buldozer telah bekerja sepanjang hari sejak salju turun Rabu lalu, memastikan sebagian besar jalan-jalan utama tidak tertutup tumpukan salju.

Sementara itu, di Beit Hanoun, Gaza, anak-anak bermain di depan rumah mereka yang tergenang setelah semalaman diterpa badai dan hujan lebat.

Keluarga-keluarga di Gaza utara berlindung di banyak tenda selama badai, sambil mereka menunggu badan pengungsi PBB membantu mereka dengan akomodasi yang lebih permanen.

Menurut angka sementara yang diumumkan oleh pemerintah Palestina, ratusan rumah terkena banjir di selatan, utara, dan timur Jalur Gaza di tengah guyuran hujan. Hujan badai telah meningkat pada malam hari, menyebabkan banyak warga yang mengungsi. (AF | aljazeera | Jurniscom)

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.