PKB Minta Jatah 10 Menteri, Nasdem Usul 11 Orang Kadernya

PKB Minta Jatah 10 Menteri, Nasdem Usul 11 Orang Kadernya

JAKARTA (Jurnlislam.com)–Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berharap bisa mendapatkan 10 jatah kursi menteri dalam kabinet Jokowi-Ma’ruf dalam lima tahun ke depan.

Menanggapi itu, politikus Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi menilai, permintaan 10 kursi tersebut berlebihan, sebab jika dilihat berdasarkan kursi di DPR seharunya jatah NasDem lebih besar dibanding PKB.

“Suara NasDem kan lebih besar daripada PKB di DPR, berdasarkan kursi, maka sepantasnya NasDem mengusulkan 11,” kata Taufiqulhadi sembari berkelakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Taufiqulhadi mengatakan, jatah kursi menteri tidak elok jika diumbar ke publik sebab hal itu merupakan wilayah presiden sebagai pemegang kekuasaan.

“Klaim-klaim itu tak terlalu tepat, itu nanti dikomunikasikan saja saat rapat dengan pak presiden terpilih secara langsung. Jadi ga perlu diungkapkan kepada publik,” paparnya.

Adapun terkait dengan jatah kursi yang saat ini telah di peroleh NasDem, Taufiqulhadi mengatakan bahwa pihaknya akan mempertahankan kursi tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan pihaknya meminta tambahan jatah kurai di periode kedua ini.

“Dengan suara NasDem lebih besar lagi sekarang, jadi kursi yang ada dipertahankan, dan NasDem naik 100 persen sekarang, kursi yang ada bisa dipertahankan, dan bisa dapat lagi,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tetap berharap mendapatkan jatah 10 menteri di dalam pemerintahan lima tahun ke depan.

“Semoga dari PKB yang masuk DPR ada 60 orang, dan semoga 10 menteri dari PKB,” kata Muhaimin dalam acara “Dialog Kebangsaan”, di rumah dinas Wakil Ketua MPR RI, di Jalan Widya Chandra, Jakarta, seperti dikutip dari Antaranews, Sabtu 18 Mei 2019.

sumber: okezone.com

 

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.