Peserta Membludak, Panitia : "Umat Islam Pasti Akan Bersatu Hadapi Syiah"

BEKASI (Jurnalislam.com) – Membludaknya jamaah yang hadir dalam Kajian Umum Kajian Umum Mengenal & Mewaspadai Bahaya Syi’ah (Studi Kasus Penyerangan Kampung Majelis Az Zikra Binaan Ustadz Arifin Ilham oleh Gerombolan Syiah) di Aula KH Noer Ali, Islamic Center Bekasi, Kamis (19/2/2015) dinilai panitia sebagai indikasi persatuan umat Islam untuk menghadapi Syiah.

“Ini luar biasa, ini menunjukkan kesatuan umat dan pasti akan bersatu untuk menghadapi Syiah, karena bagaimanapun Syiah itu musuh bersama kita,” kata Ustadz Abu Al Izz selaku perwakilan panitia kepada panjimas.com usai acara.

Acara yang digelar atas kerjasama Kajian Islam Bekasi (KIB) bekerja sama dengan Infaq Dakwah Center (IDC), kantor berita Voice of Al Islam (voa-islam.com) dan Tabloid Syiar Islam ini bukan tanpa tantangan.  Pihak panitia mengaku mendapatkan ancaman dari pihak-pihak tak bertanggungjawab. Oleh sebab itu, puluhan laskar pun disiagakan untuk mengamankan lokasi.

Ustadz Abu Al Izz yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Anti Pemurtadan Bekasi (FAPB), memandang bahwa selain Kristenisasi, aliran sesat seperti Syiah juga menjadi ancaman di Bekasi.

“Syiah ini masuk ke ruang-ruang yang bisa saja kita tidak bisa prediksi, yang paling penting adalah kita tetap mewaspadai. Sehingga, jika Syiah mulai memancing letupan sekecil apa pun akan kita hadapi,” tegasnya.

Usai acara, Ustadz Abu Al Izz dan segenap panitia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, khususnya kepada IDC yang turut membantu terselenggaranya acara tersebut.

Sekitar seribu kaum Muslimin yang terdiri dari laki dan perempuan memadati lantai 2 Aula KH Nur Ali, Islamic Center Bekasi. Bahkan, jelang acara kajian dimulai, sekitar pukul 13.00 WIB, kaum Muslimin ternyata masih mengular di pintu masuk. Akhirnya, panitia terpaksa menyewa aula KH Nur Ali di lantai dasar guna menampung jamaah yang hadir.

Meski sudah dua lantai digunakan, namun tetap saja masih tak mampu menampung kaum Muslimin yang terus berdatangan. Sehingga mereka terpaksa mendengarkan kajian dari luar gedung.

Ally | Ahmed Widad | Jurniscom

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.