SURIAH (Jurnalislam.com) – Dr Ayman al Zawahiri, pemimpin Al Qaeda global, membahas kegagalan Arab Spring dalam pesan audio yang baru dirilis oleh As Sahab, sayap media Al Qaeda, merilis rekaman online berbahasa Arab berdurasi 12 menit beberapa hari lalu, ditranslate oleh Long War Journal, Sabtu (27/1/2018).
Syeikh Zawahiri berbicara pada peringatan tujuh tahun pergerakan Arab, yang dimulai di beberapa negara pada akhir 2010 dan awal 2011. Pesannya berjudul, “Tujuh Tahun Kemudian, Mana Hasilnya?” Syeikh menyampaikan, bahwa “semua revolusi ditekan kecuali Suriah, yang memasuki spiral solusi internasional,” yang berarti bahwa negara-negara kuat sekarang mendikte jalannya peristiwa.
“Rezim yang memerintah di Tunisia, Mesir, Yaman dan Libya semuanya hanya berubah menjadi lebih ganas dan korup daripada sebelumnya,” kritik Syeikh Zawahiri. Dia mengingatkan bahwa jihadis harus belajar dari pengalaman pahit ini. Pelajaran nomor satu yang ingin dia sampaikan adalah bahwa para jihadis tidak dapat berkompromi dengan ideologi mereka dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh banyak kelompok Islam lainnya.
Begini Seruan Al Qaeda Global Terkait Isu Yerusalem sebagai Ibukota Israel
Syeikh Zawahiri menasihati kelompok Islam, seperti partai Ennahda di Tunisia dan Ikhwanul Muslimin Mesir, atas kegagalan gerakan Arab untuk mewujudkan pemerintahan berbasis syariah di beberapa negara. Pernyataan al Qaeda mengatakan bahwa umat Muslim meminta diberlakukannya syariah, namun hanya tertarik pada kekuasaan, membuat konsesi yang membahayakan ideologi mereka. Syeikh Zawahiri berpendapat bahwa Ennahda dan Ikhwanul Muslimin sangat ingin menenangkan Barat dan Amerika, namun jalan yang mereka lakukan hanya membawa kembalinya rezim kriminal yang sama yang mereka gulingkan.
Pesan terakhir Zawahiri sama dengan yang dia rilis pada Agustus 2016. Dia menceritakan gagalnya gerakan Arab di Mesir, Tunisia dan Yaman. Dia mengatakan jangan seperti “peternakan unggas, yang menciptakan ayam-ayam yang senang dengan apa yang mereka dapatkan, namun membuat mereka tidak mengetahui sedikit pun tentang ancaman pemangsa yang mengelilingi mereka.”
Penerus Syeikh Usamah bin Laden itu sekarang mengatakan gerakan Libya sebagai salah satu contoh yang gagal. Dan dia menyesalkan bahwa negara-negara dapat mengendalikan konflik Suriah melalui pendanaan dan beberapa kelompok perlawanan malah takut diberi label teroris. Poin terakhir adalah referensi untuk usaha pimpinan AS untuk menunjuk kelompok jihad tertentu sebagai organisasi teroris. Salah satu alasan bahwa “kesatuan” al Qaeda di Suriah terganggu karena beberapa oposisi khawatir bahwa peruntukan tersebut akan merusaknya. Meskipun Syeikh Zawahiri tidak menyebutkannya, Al Qaeda sendiri pada awalnya berusaha menyembunyikan jangkau jaringannya di Suriah, untuk menghindari pengawasan internasional.
Al Qaeda Rilis Pesan Audio Hamzah Bin Ladin Terbaru
Sebelumnya, Syeikh Usamah bin Laden memperkirakan bahwa ada “potensi yang cukup besar di dalam Ikhwan” yang berkembang ke arah para jihadis. Syeikh Bin Laden juga menulis dalam jurnal pribadinya beberapa saat sebelum syahidnya, bahwa gerakan Arab merupakan kesempatan unik bagi perjuangannya. Sebagai tambahan, Al Qaeda memerintahkan anak buahnya untuk bekerja sama dengan kelompok-kelompok Islam di negara-negara mayoritas Arab dalam upaya mengarahkan mereka menuju ideologi jihad. Di Suriah, misalnya, pasukan al Qaeda telah bekerja sama dengan kelompok Islam dan Salafi dari berbagai faksi dan bahkan bersiyasah dengan kelompok yang didukung oleh Barat.
Walaupun Syeikh Zawahiri menyesalkan kegagalan untuk mencapai tujuan tata pemerintahan syariah yang sudah berjalan lama di beberapa negara, hal itu tidak berarti bahwa dia menilai semuanya hilang. Meskipun tata kelola syariah yang meluas tidak berakar, Al Qaeda masih mempertahankan tapak gerakan di banyak wilayah di sejumlah negara. Meskipun menghadapi banyak hambatan, pasukan gerilya Al Qaeda justru saat ini berjuang di lebih banyak negara.