Perlu Pendekatan Kearifan Lokal Agar Warga Taat Protokol Covid

Perlu Pendekatan Kearifan Lokal Agar Warga Taat Protokol Covid

JAKARTA(Jurnalislam.com) – RelawanCovid-19 dr. Tirta Mandira Hudhi mengatakan pelaksanaan disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat perlu dilakukan pendekatan kearifan lokal. Hal ini lantaran setiap daerah memiliki ciri khas.

“Pendekatan kearifan lokal itu sangat perlu dilakukan? Sangat perlu,” kata Tirta di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Sabtu (5/9/2020).

Tirta mengatakan, pendekatan kearifan lokal perlu dilakukan karena setiap daerah memiliki ciri khas yang berbeda.

“Jadi contoh kayak gini di Jakarta kita bicara Jakarta ya, Jakarta itu kita tidak bisa kalau berdebat. Kalau di Surabaya agak ‘ngegas’ tidak apa-apa. Surabaya memang darahnya darah ‘ngegas’, Bung Tomo aja ngegas-gasan di radio kan. Tapi kalau di Jakarta itu hampir semua edukasi lewat medsos dan nggak bisa represif,” katanya.

Sementara itu, di wilayah Bali, para pecalang yang aktif melakukan edukasi untuk disiplin protokol kesehatan. “Contoh di Buleleng, saya ke sana pecalang yang aktif. Pecalang Bali di Buleleng itu lebih patuh pakai masker daripada pakai helm, karena di sana kalau enggak pakai masker dihukum push-up sama denda. Lebih kejam push up-nya dan efek malunya itu,” ungkap Tirta.

Sementara, di Surabaya berbeda dengan di Jakarta. Tirta mengatakan di Surabaya pendekatan dilakukan oleh grass root seperti Bonek dan para tenaga kesehatan (nakes). Sementara di Jakarta pendekatan menggunakan konten kreatif melalui media sosial. “Di Jakarta harus pakai medsos, gak bisa pake denda. Benar-benar pelan, kontennya gimana kreatifnya.”

Sumber: sindonews.com

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.