Peringatan 100 Tahun PDI, Erdogan Tekankan Perdamaian Global

Peringatan 100 Tahun PDI, Erdogan Tekankan Perdamaian Global

PARIS (Jurnalislam.com) – Pertarungan Turki melawan teror merupakan prasyarat bagi keamanan negara-negara Eropa, kata presiden negara itu.

Recep Tayyip Erdogan menulis artikel untuk Le Figaro, sebuah harian Prancis, pada peringatan ke-100 tahun berakhirnya Perang Dunia I.

“Keberatan yang kami ajukan terhadap upaya-upaya baru yang serupa dengan perjanjian Sykes-Picot di wilayah kami dan upaya kami untuk memerangi organisasi teror, PKK dan FETO, mencerminkan rasa hormat kami terhadap tetangga kami dan merupakan prasyarat bagi keamanan negara-negara Eropa – dimana Turki adalah bagiannya,” tulis Erdogan.

Perjanjian Sykes-Picot tahun 1916 meletakkan dasar bagi perbatasan Timur Tengah baru setelah jatuhnya Kekaisaran Ottoman.

Pada peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I, Erdogan mengatakan bahwa “tidak mungkin mengklaim bahwa konflik telah berakhir.”

Baca juga: 

“Ketegangan domestik, meningkatnya ancaman teror dan ketidakstabilan mendalam yang terlihat di tetangga-tetangga di selatan Turki, Irak dan Suriah, dalam beberapa tahun terakhir, bersama dengan pencabutan dan pemindahan sistematis yang telah kita saksikan di Palestina selama beberapa dekade, adalah salah satu indikator yang jelas dari situasi itu,” dia berkata.

Erdogan mengatakan beberapa “entitas politik bermasalah” muncul setelah perbatasan itu ditarik di atas meja oleh kekuatan-kekuatan besar dunia, setelah Perang Dunia I.

“Kegagalan entitas politik untuk membangun ikatan yang kuat dengan masyarakat yang mereka pimpin, menjadikan Timur Tengah dan wilayah Afrika Utara menderita dengan rezim otoriter, kudeta militer dan kekuasaan minoritas sepanjang abad kedua puluh,” Presiden Turki itu menambahkan.

Erdogan mengatakan bahwa pelajaran paling penting yang harus diambil dari Perang Dunia I adalah betapa sulitnya membangun perdamaian abadi.

Dia mengatakan Turki akan terus bekerja menuju tujuannya menjadi anggota penuh Uni Eropa, yang ia sebut “proyek perdamaian paling penting” dalam sejarah benua itu.

Turki pada saat yang sama akan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas “dengan mendukung pemerintahan perwakilan, demokratis di Timur Tengah,” tambahnya.

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.