TEXAS (Jurnalislam.com) – Pentagon mengonfirmasikan Devin Patrick Kelley, 26, adalah anggota militer AS dan bertugas di Pangkalan Angkatan Udara di New Mexico dari tahun 2010 sampai 2014 ketika dia menerima sebuah pemecatan akibat tindakan buruk karena menyerang istri dan anaknya, menurut laporan, lansir Anadolu Agency Senin (6/11/2017).
Patrick Kelley, seorang Kristen, masuk ke gereja dan melepaskan tembakan pada kebaktian Mingguan.
Inilah Laporan Lengkap Pembantaian Massal di Gereja AS, 14 dari 26 Tewas adalah Anak-anak
Presiden Donald Trump mengatakan bahwa penembakan tersebut adalah “masalah kesehatan mental di tingkat tertinggi,” sekarang dalam upaya untuk menunda pembahasan tentang pengendalian senjata karena anggota parlemen dituntut untuk memperketat undang-undang kurang dari 24 jam setelah penembakan massal terakhir di AS tersebut.
Dan mantan Presiden Barack Obama, yang tidak berhasil dalam usahanya untuk menerapkan undang-undang kontrol senjata yang masuk akal setelah sejumlah penembakan massal selama dua masa jabatannya, memberikan belasungkawa.