Pengembangan Wakaf Diperlukan Sinergi Antar Stakeholder

   Pengembangan Wakaf Diperlukan Sinergi Antar Stakeholder

JAKARTA(Jurnalislam.com)–Wapres KH Ma’ruf Amin mencanangkan gerakan sinergi antar stakeholder (pemangku kepentingan) untuk mempercepat program tersebut. Ekosistem Halal Hub yang terbentuk sejak Januari 2022 merupakan langkah untuk mendorong sinergi tersebut.

“Global Halal Hub membina UMKM produl halal dan diharapkan mengatasi problem UMKM seperti kualitas, kuantitas maupun kontinuitas,” jelasnya.

Melalui UMKM Halal Hub ini, dia berharap, produk UMKM semakin matang dalam pengemasan maupun pemasaran. Saat ini, produk yang tengah diproses dalam UMKM Halal Hub adalah rempah-rempah.

Selain UMKM Halal Hub, Lukman menyampaikan, Wapres juga mengembangkan tempat kolaborasi Hamzah Washal. Ini sebuah konsep untuk menghubungkan petani, pelaku usaha, industri, dan offtaker.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indoneaia (DEKS BI), Arief Hartawan, mengapresiasi inisiasi LW MUI ini. Dia menyebut UMKM Halal Hub ini sebagai halal value chain.

“Inisiasi LW MUI ini selaras dengan program DEKS BI yang mendorong ekosistem halal value chain, ” ungkapnya.

BI sendiri, kata dia, terus berupaya mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Langkah yang telah dilakukan BI antara lain mendukung pertumbuhan ekonomi, mengendalikan inflasi, menyeimbangkan neraca pembayaran. Khusus di bidang ekonomi syariah, BI setiap tahun menyelenggarakan Indonesia Syariah Economic Festivel (ISEF).

“Langkah LW ini dapat dijadikan momentum untuk mendorong global halal hub,” ungkapnya. (Saddam Al Ghifari/Azhar)

Inisiatif LW MUI ini juga didukung Lembaga Pemeriksa Halal LPPOM MUI. Direktur Operasional LPPOM MUI, Sumunar Jati, menyampaikan siap berkolaborasi mengembangkan UMKM Halal Hab dan Kawasan Industri Halal sehingga produk halal Indonesia semakin maju.

“Sebagai lembaga pemeriksa halal, LPPOM MUI siap melakukan pendampingan dan audit produk halal UMKM binaan Global Halal Hub, ” katanya.

Dukungan keberadaan UMKM Halal Hub ini juga ada dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, Andromeda Qomariah, mengatakan akan melakukan sosialisasi kepada UMKM Jawa Timur untuk memanfaatkan sarana tersebut.

“Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur akan menyolisasikan kepada pelaku UMKM di wilayah Jawa Timur, ” ujarnya.

UMKM Halal Hub tersebut merupakan satu bagian yang berada di lingkungan Halal Industrial Park Sidoarjo (HIPS)/Kawasan Industri Halal Sidarjo. Kawasan tersebut berada dalam Kawasan Industri Halal Safe and Lock.

Direktur Utama KIH Safe and Lock, Adi S Tedja, menyampaikan perusahaannya konsisten dan serius mengembangkan kawasan industri halal. Gubernur Jawa Timur, kata dia, memberikan arahan khusus

CEO KIH Safe & Lock, Adi S Tedja menyatakan, perusahaannya sangat konsen dalam pengembangan kawasan industri halal. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberikan arahan agar Kawasan Industri Halal Sidoarjo membantu mengembangkan UMKM.

“HIPS di kawasan Industri Safe and Lock menyediakan infrastruktur pusat manajemen halal. Kami menyiapkan gedung layanan dan menejemen halal yang dapat digunakan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), LPPOM MUI, BPOM, maupun lembaga lain, ” ungkapnya.

HIPS dibangun dalam lahan seluas 150 hektar. Di wilayah itu, ada kantor manajemen halal dan gedung untuk UMKM. Kawasan tersebut juga akan dibangun pabrik gelatin halal.

LW MUI menunjuk Goorita untuk mengelola UMKM Halal Hub. Goorita merupakan perusahaan yang berpengalaman di bidang ini dan telah memiliki platform digital untuk ekspor halal.

“Kami berencana mengembangkan UMKM Halal Hub di 150 Kabupaten/Kota sampai 2024. Selain di Sidoarjo, saat ini sudah ada UMKM Halal Hub di Sumenep dan Bukittinggi, ” ungkap Direktur Utarama Goorita, Yuwono Wicaksono.

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.