Pengamat : #JanganSuriahkanIndonesia adalah Propaganda Politis

Pengamat : #JanganSuriahkanIndonesia adalah Propaganda Politis

JAKARTA (Jurnalislam.com) – Pengamat terorisme dari The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Harits Abu Ulya, menilai, tagar #JanganSuriahkanIndonesia adalah sebuah propada politis untuk menutupi ketidakadilan  yang dialami oleh umat Islam.

“Dan membuat penjara tuduhan kepada kaum islamis di Indonesia sebagai pihak yang salah dan menjadi sumber kegaduhan,” paparnya kepada Jurnalislam.com, Senin (4/11/2018).

Padahal, kata dia, sumber kegaduhan sejatinya adalah negara yang tidak menegakkan keadilan di tengah-tengah masyarakat.Harits juga menduga tagar itu dimanfaatkan untuk kepentingan pilpres 2019.

Tagar itu, sambung Harits, sengaja dibuat untuk menyampaikan kesan bahwa salah satu pasangan capres cawapres didukung oleh kelompok yang dilabeli radikal.

“Dengan begitu mereka bisa mengalienasi (mengucilkan) capres cawapres tertentu dari ceruk suara konstutuen yang mengambang dan abangan,” katanya.

“Ini adalah propaganda jahat untuk menciptakan ketakutan imajinatif yang hanya berdasarkan asumsi-asumsi tidak berdasar,” sambung Harits.

Ia menjelaskan, konflik Suriah itu sangat kompleks, tidak bisa dianalogikan dengan kondisi Indonesia.

“Jadi tagar propaganda itu manipulatif terhadap realitas di Suriah. Dan sarat dengan kepentingan politis,” pungkasnya.

 

Reporter: Ibnu Fariid

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.