Pemukiman Ilegal Zionis Yahudi Ikut Ludes Terbakar

Pemukiman Ilegal Zionis Yahudi Ikut Ludes Terbakar

PALESTINA (Jurnalislam.com) – Kebakaran besar merembet ke pemukiman illegal Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel telah memaksa ratusan penduduk meninggalkan rumah mereka, setelah evakuasi massal Israel dan lebih dari selusin wilayah yang diduduki Israel terbakar, World Bulletin melaporkan, Sabtu (26/11/2016).

Petugas pemadam kebakaran Israel dan otoritas Palestina, dibantu oleh pesawat asing, telah berusaha memadamkan puluhan kebakaran global yang semakin menjadi setelah pelarangan Adzan diberlakukan pemerintah zionis sehingga menyebabkan puluhan ribu orang yahudi mengungsi. (baca juga: Hindari Kebaran Besar, Ribuan Warga Zionis Kabur Tinggalkan Rumahnya )

Sekitar 1.000 lebih warga harus meninggalkan pemukiman Halamish dekat Ramallah ketika sedikitnya 45 rumah ludes atau dihancurkan oleh api, kata seorang juru bicara polisi.

Kebakaran juga dilaporkan di dekat pemukiman ilegal Tepi Barat Dolev, Alfei Menashe dan Karnei Shomron, meskipun tidak ada evakuasi di sana.

Pesawat pemadam kebakaran Israel dan negara-negara lain termasuk Rusia , Yunani, Perancis, Spanyol dan Kanada serta Turki terus membuang berton-ton air dan bahan penghambat api di lokasi kebakaran termasuk desa Nataf dekat Yerusalem.

Sebuah Supertanker AS yang baru tiba, yang dianggap sebagai pesawat pemadam kebakaran terbesar di dunia, bergabung dengan operasi darurat pada hari Sabtu.

Polisi mengatakan mereka telah menangkap 14 orang yang dituduh lalai atau sengaja memulai kebakaran, tanpa memberikan rincian tentang identitas mereka.

Di Haifa, kota ketiga negara itu, di mana puluhan ribu orang telah dievakuasi hari Kamis dari kobaran api yang mengancam seluruh lingkungan rumah mereka.

Pihak penjajah Israel menuduh bahwa beberapa kebakaran kemungkinan adalah hasil dari tindakan kriminal dan terkait dengan konflik Israel-Palestina.

Perdana Menteri zionis Benjamin Netanyahu dengan semena-mena menuduh pada hari Jumat “tidak ada keraguan” bahwa beberapa kebakaran terjadi karena disengaja.

“Ada harga yang harus dibayar untuk kejahatan yang dilakukan, ada harga yang harus dibayar untuk terorisme pembakaran,” katanya.

Para pemimpin Israel Arab berpendapat bahwa komunitas mereka, yaitu sekitar 17,5 persen dari populasi negara itu, juga terkena dampak kebakaran sebagaimana orang Yahudi.

Bahkan otoritas Palestina juga bergabung dengan upaya untuk memadamkan kebakaran, mengirimkan 41 petugas pemadam kebakaran dan delapan truk ke Haifa.

Bagikan