JAKARTA(Jurnalislam.com) – Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memaparkan pemerintah masih membutuhkan banyak anggaran untuk menutupi defisit tahun ini. Dimana, defisit anggaran tahun ini diprediksi mencapai Rp 1.039,2 triliun atau 6,34% dari PDB.
Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan DJPPR Riko Amir menjelaskan, untuk pembiayaan defisit salah satu caranya adalah pemerintah akan melakukan penarikan utang baru dan juga non utang yakni menggunakan kas negara.
Untuk pembiayaan melalui utang, pemerintah hingga akhir tahun atau di semester II ini akan kembali menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) dengan target Rp 900,4 triliun. Penerbitan ini akan dilakukan melalui skema lelang di pasar domestik hingga private placement.
“Dengan pembiayaan Rp 1039,2 triliun, sisa penerbitan (SBN) kalau kita lihat sebesar Rp 900,4 triliun,” ujarnya saat diskusi virtual, Kamis (2/7/2020).
Dalam penerbitan SBN ini nantinya Bank Indonesia masih bisa tetap masuk ke pasar perdana. Sebab, pemerintah melihat target penerbitan SBN hingga akhir tahun ini tidak akan semuanya terserap oleh investor.
“Kalau semuanya SBN diserap market (BI nggak perlu beli), tapi tentunya market tidak akan bisa menyerap sebesar itu,” jelasnya.
Riko menjelaskan, untuk penerbitan SBN Rp 900,4 triliun tersebut, pemerintah akan membagi menjadi 12 kali lelang. Lelang akan dilakukan dua kali dalam sebulan dengan target Rp 75 triliun setiap penerbitan.
sumber: cnbcindonesia