YOGYAKARTA (Jurnalislam.com)- Paska munculnya dugaan tindakan rasis terhadap pelajar Papua di Surabaya, ratusan mahasiswa dan pelajar asal Papua yang tergabung dalam Persatuan Rakyat untuk Pembebasan Papua Barat (PRPPB) melakukan aksi solidaritas dengan melakukan longmarch pada selasa, (20/8/2019) siang.
Massa memulai aksi longmarch dari asrama Kamasan (asrama pelajar Papua) di jalan Kusumanegara, Muju, Umbulharjo, pada pukul 11.40 Wib lalu menuju Titik Nol Kilometer Jogja yang berada di jalan Penembahan Senopati, Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta dengan membawa atribut spanduk.
Dalam aksi tersebut, massa meminta aparat kepolisian untuk menangkap dan mengadili pelaku yang diduga melakukan tindakan rasis terhadap penghuni asrama pelajar Papua di Surabaya.
“Tangkap dan adili aktor dan intelektual pelaku dalam pengepungan Asrama Kamasan Papua Surabaya dan penyerangan aksi mahasiswa Papua di Malang (15 Agustus 2019),” kata jutu bicara aksi Rico Tude.
Selain itu, ia juga meminta petinggi TNI dan Satpol PP Surabaya untuk memecat oknum anggotanya yang diduga melakukan provokasi penyerangan Asrama mahasiswa Papua.
“Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, KODIM Surabaya dan Pemerintah Daerah Surabaya bertanggung jawab atas Pembiaran terhadap TNI, Pol PP dan Ormas Reaksioner yang dengan sewenang-wenang mengepung dan merusak Asrama Kemasan Papua,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia meminta semua pihak untuk tidak melakukan tindakan rasisme terhadap masyarakat Papua. “Berikan Hak Penentuan Nasib Sendiri untuk mengakhiri rasisme dan penjajahan di West Papua,” tandasnya.