Pasukan Irak Memasuki Bandara Mosul

Pasukan Irak Memasuki Bandara Mosul

IRAK (Jurnalislam.com) – Pasukan khusus Irak mendesak mundur militan Islamic State (IS) dari pusat kota di selatan benteng utama IS di Mosul pada hari Sabtu dan mencapai beberapa km (mil) dari bandara di pinggir kota, kata seorang komandan senior.

Letnan Jenderal Raed Shakir Jawdat mengatakan pasukan keamanan menguasai pusat Hammam al-Alil, sekitar 15 km (10 mil) di selatan Mosul, meskipun dia tidak mengatakan apakah IS telah didorong keluar sepenuhnya, lansir Al Arabiya News Channel, Ahad (06/2016).

Kemajuan diperoleh di garis depan selatan beberapa hari setelah pasukan khusus Irak bergerak ke sisi timur Mosul, mengambil kendali atas enam wilayah menurut pejabat Irak dan memulihkan pijakan di kota untuk pertama kalinya sejak tentara Irak mundur dengan memalukan dua tahun lalu.

Unit lain maju lebih jauh lagi ke utara hingga tepi barat sungai Tigris pada hari Sabtu, Jawdat menambahkan. “Pasukan elit kami telah mencapai daerah yang terletak hanya 4 km (2 1/2 mil) dari bandara Mosul,” katanya kepada saluran televisi Al-Hurra.

Tidak ada laporan dari kemajuan lebih lanjut di bagian timur kota pada hari Sabtu, dan petugas mengatakan militer sedang membersihkan daerah itu dalam beberapa hari terakhir.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi, berbicara dalam kunjungan ke garis depan timur, mengatakan ia membawa “pesan kepada warga Mosul yang disandera Daesh IS – kami akan membebaskan Anda segera.”

Abadi mengatakan kemajuan dalam operasi yang berjalan hampir tiga minggu, dan juga maju ke Mosul, sudah lebih cepat dari yang diharapkan. Tetapi dalam menghadapi perlawanan sengit, termasuk pemboman mobil IS, penembak jitu dan bom pinggir jalan, ia menyatakan bahwa kemajuan mungkin tersendat.

Jenderal Jawdat mengatakan pasukannya telah menghancurkan 17 mobil bermuatan bom yang telah menargetkan mereka di garis depan utara.

Sejauh ini tentara mengontrol hanya sebagian kecil dari Mosul yang merupakan rumah bagi 2 juta orang sebelum IS mengambil alih pada tahun 2014. Lebih dari 1 juta tetap menetap di kota – dan merupakan jumlah penduduk terbesar di bawah kontrol IS baik di Irak ataupun di Suriah.

Seorang koresponden Reuters di desa Ali Rash, sekitar 7 km (4 mil) di tenggara kota, melihat asap mengepul dari distrik timur pada Sabtu, sementara serangan udara, artileri dan tembakan terdengar.

PBB telah memperingatkan kemungkinan eksodus ratusan ribu pengungsi. Sejauh ini hanya 31.000 yang telah mengungsi, dimana lebih dari 3.000 lainnya telah kembali ke rumah mereka, kata William Lacy Swing, kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi.

“Jumlahnya tidak sebesar yang diharapkan. Kami telah mendengar jumlah hingga 500.000 atau 700.000,” katanya kepada Reuters.

“Kami sedang berusaha untuk mempersiapkan, tetapi sangat sulit untuk melakukan perencanaan kontingensi dengan tingkat akurasi karena kita tidak tahu apa yang akan mereka temukan ketika mereka masuk ke dalam.”

 

 

Bagikan