Pasukan Irak Kuasai Distrik Startegis Mosul

Pasukan Irak Kuasai Distrik Startegis Mosul

IRAK (Jurnalislam.com) – Pasukan Irak Selasa merebut sebuah distrik utama Mosul yang dikuasai IS dalam serangan militer yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk mengusir kelompok Islamic State (IS) dari kota utara.

“Pasukan Irak telah mengambil distrik Al-Hay al-Senai di tenggara Mosul menyusul bentrokan sengit dengan militan IS,” Khaled al-Saadouni, seorang perwira di lembaga anti-terorisme Irak, mengatakan.

Berbicara kepada Anadolu Agency, Selasa (03/01/2017) al-Saadouni menambahkan bahwa pasukan anti-terorisme Irak telah menyerang kabupaten dari tiga arah.

Menurut petugas, 21 pasukan IS terbunuh dalam bentrokan berikutnya dengan pasukan Irak.

“Pasukan kami juga menangkap dua pasukan IS, menghancurkan lima kendaraan mereka dan menyita senjata dari kelompok mereka,” tegasnya.

Dia menambahkan bahwa seorang tentara Irak tewas sementara tujuh lainnya terluka.

Juga pada hari Selasa, divisi polisi reaksi cepat yang berafiliasi Irak menguasai distrik Al-Mithaq di tenggara Mosul, Kolonel Tentara Irak Mustafa al-Naderi mengatakan kepada Anadolu Agency.

Al-Mithaq dianggap sebagai salah satu benteng besar terakhir IS di Mosul.

Menurut al-Naderi, pasukan khusus Irak juga berhasil merebut area Maaridh, sebuah distrik komersial yang terletak di sebelah timur kota.

Dalam perkembangan terkait hari yang sama, sembilan militan IS tewas dalam serangan udara yang dilakukan oleh pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS di Mosul timur.

“Mereka tewas ketika sebuah pesawat udara tak berawak menghantam sebuah rumah yang digunakan militan sebagai markas,” Saleh al-Ezi, seorang perwira polisi Irak, mengatakan kepada Anadolu Agency.

Militer Irak, yang didukung oleh pesawat-pesawat tempur koalisi pimpinan AS dan sekutu lokal di darat, saat ini terlibat dalam serangan besar ditujukan untuk mengusir IS dari Mosul, yang diserbu IS pada tahun 2014.

Sejak operasi dimulai Oktober lalu, pasukan Irak dilaporkan telah merebut kembali lebih dari seperempat wilayah Mosul, yang pernah dianggap kota terbesar kedua Irak dalam hal populasi.

Meskipun awalnya berharap bahwa kota itu akan direbut kembali akhir tahun ini, Perdana Menteri Haidar al-Abadi mengatakan pekan lalu bahwa sedikitnya tiga bulan akan diperlukan untuk benar-benar mengalahkan IS di Irak.

Bagikan