Pasukan Filipina Rebut 54 Bangunan yang Dikuasai Milisi Maute

Pasukan Filipina Rebut 54 Bangunan yang Dikuasai Milisi Maute

ZAMBOANGA (Jurnalislam.com) – Pasukan Filipina telah merebut kembali 54 bangunan yang diduduki pasukan terkait kelompok IS di Kota Marawi di pulau selatan Mindanao, kata militer Rabu (12/7/2017).

“Kami telah mengambil alih kendali sedikitnya 54 bangunan yang digunakan sebagai benteng oleh penembak jitu milissi Maute,” Kapten Jo-Ann Petinglay, juru bicara Komando Mindanao Barat mengatakan kepada Anadolu Agency.

Bangunan-bangunan tersebut termasuk bangunan bertingkat tinggi dan institusi sekolah yang dikuasai oleh para milisi Maute saat mereka mengepung kawasan komersial utama Marawi City pada tanggal 23 Mei, kata Petinglay.

Beberapa bangunan juga berfungsi sebagai gudang senjata dan merupakan posisi yang menguntungkan para milisi Maute dan kelompok pendukungnya, tambahnya.

GMA News melaporkan bahwa operasi pembersihan lahan terus berlanjut untuk membersihkan para milisi dan untuk mendapatkan kembali kendali atas beberapa bagian di wilayah utama kota yang masih digunakan sebagai posisi defensif oleh Maute, dengan mengutip juru bicara Pasukan Gabungan Marawi Letnan Kolonel Jo-ar Herrera.

Herrera mengatakan bahwa 800 bangunan di Marawi belum dibersihkan dari milisi Maute dan sekitar 80 di antaranya masih berada di daerah pertempuran utama di kota tersebut.

Serangan udara dan serangan darat juga terus berlanjut untuk menyingkirkan para milisi yang tersisa dari bangunan di dalam kawasan bisnis kota, ia menambahkan.

Pihak militer meyakini bahwa Abdullah Maute masih memimpin anggota pasukan Maute yang tersisa, sementara mereka belum mengkonfirmasi lokasi Isnilon Hapilon, “amir” atau pemimpin IS yang ditunjuk untuk Filipina dan Asia Tenggara.

Sementara itu, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan sekitar 300 warga sipil masih terjebak di daerah yang dipegang oleh Grup Maute di Kota Marawi dimana pertempuran sekarang memasuki hari ke 51, Kantor Berita Filipina melaporkan.

“Diperkirakan ada sekitar 300 atau lebih yang masih belum diketahui,” kata Padilla, mengutip laporan pemerintah daerah Marawi City.

Warga sipil yang tidak terhitung termasuk penghuni yang masih bersembunyi di rumah mereka atau orang hilang, tambahnya.

“Sampai sekarang, kita belum pergi ke dalam daerah yang sebelumnya dikuasai milisi dan begitu kita melakukannya, kita mungkin akan terkejut karena menemukan jumlah mayat yang ditinggalkan yang telah dibunuh oleh musuh,” klaimnya.

Jumlah korban milisi Maute terbaru adalah 381, 39 warga sipil dan 90 pasukan pemerintah. Senapan senjata kelompok Maute berjumlah 461 dan warga sipil yang berhasil keluar berjumlah 1.723.

Bagikan