Pasukan Assad dan Milisi Syiah Dukungan Iran Menuju Wilayah Israel

Pasukan Assad dan Milisi Syiah Dukungan Iran Menuju Wilayah Israel

SURIAH (Jurnalislam.com) – Setelah menguasai sebagian besar perbatasan Suriah dengan Yordania, rezim Assad kini bergerak ke barat menuju wilayah Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel, menurut seorang koresponden Anadolu Agency di kota Daraa di Suriah selatan, Senin (16/7/2018).

Sebagian besar Quneitra, kota terbesar di dataran tinggi Golan yang dikuasai Suriah, saat ini dipegang oleh kelompok-kelompok oposisi bersenjata anti-rezim Syiah Assad.

Setelah memegang kendali atas bagian barat provinsi Daraa, pasukan rezim dan milisi Syiah Internasional yang didukung oleh Iran mulai maju di Quneitra, yang terletak di luar wilayah wilayah Golan yang diduduki Israel.

Ahad malam, pertempuran sengit dilaporkan antara kedua belah pihak di daerah antara kota Daraa, Al-Harra dan kota Quneitra, Mashara.

Assad Langgar Gencatan Senjata di Daraa, 11 Faksi Oposisi Bentuk Koalisi Tentara Selatan

Pada 20 Juni, rezim Assad dan sekutu-sekutunya melancarkan serangan besar-besaran yang ditujukan untuk membangun kembali kendali atas Suriah selatan, termasuk Daraa.

Pada tanggal 6 Juli, para pejabat Rusia dan kelompok-kelompok oposisi bersenjata menyetujui gencatan senjata permanen di Suriah selatan.

Berdasarkan perjanjian itu, siapa pun yang ingin meninggalkan Daraa akan diberi jalan keluar yang aman ke bagian utara negara itu.

Konvoi 15 Bus Bawa Pejuang Anti Rezim Assad Tinggalkan Daraa

Sejak itu, rezim dan sekutu-sekutunya telah menguasai sekitar 85 persen perbatasan Suriah-Yordania.

Pada hari Ahad, konvoi pertama dari 15 bus yang membawa 700 pengungsi – termasuk warga sipil dan pejuang oposisi – berangkat dari Daraa ke provinsi utara Idlib di Suriah.

Setelah pembicaraan damai yang diadakan tahun lalu di Astana, Daraa dan Quneitra ditetapkan sebagai “zona de-eskalasi” di mana tindakan agresi dilarang, namun rezim Assad melanggar.

Bagikan