ISTANBUL (Jurnalislam.com) – Blokade Israel di Gaza benar-benar “memalukan bagi kemanusiaan,” menurut mantan pejabat Uni Eropa.
“Israel melakukan kejahatan setiap hari, dan harus dibawa ke Mahkamah Internasional karena penjajahannya selama lebih dari 50 tahun atas wilayah 1967,” ,mantan wakil presiden Parlemen Eropa, mengatakan kepada Anadolu Agency dalam sebuah wawancara .
Morgantini mengatakan dia sangat berharap komunitas internasional akan dapat mencapai gencatan senjata dan menghentikan “pembantaian” orang-orang di Gaza.
“Ini bukan kemenangan ketika Anda melihat orang-orang sekarat dan mati di Gaza, ketika Anda melihat semua rumah telah hancur,” ia menekankan.
Situasi saat ini “memalukan untuk masyarakat internasional,” yang memungkinkan Israel untuk selalu memainkan peran sebagai korban dan tidak bertanggung jawab atas tindakannya, dia berpendapat.

Dia berharap masyarakat internasional dapat mengubah pendekatannya dan mencoba untuk memahami kebutuhan Palestina, yang akan berpihak pada kebebasan dan keadilan.
“Saya benar-benar berpikir bahwa perlu bagi Palestina untuk bersatu untuk tidak mengizinkan Israel memainkan permainan memecah mereka dari satu sama lain,” tegas Morgantini, yang menghabiskan satu dekade – 1999-2009 – sebagai wakil presiden Parlemen Eropa.
Baca juga:
-
Hamas Rayakan Kekalahan Israel atas Pengunduran Diri Menhan Lieberman
-
Lembaga Pertahanan Israel Serukan Gencatan Senjata dengan Hamas
-
Hamas Gempur Pasukan Israel dengan 200 Roket Lebih
-
Pertempuran Meletus di Gaza, Israel Kerahkan Tank dan Pertahanan Udara Iron Dome
Masyarakat Israel tumbuh semakin nasionalistis, rasis, dan apartheid, katanya.
“Palestina adalah unik dan harus bersatu,” katanya, seraya menambahkan bahwa ini adalah tanggung jawab semua orang – bukan hanya masyarakat internasional, tetapi juga orang Palestina sendiri.
Morgantini mengecam “peran Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sangat buruk” dalam kebingungan Timur Tengah, seraya mengatakan: “Saya pikir Netanyahu adalah hal terburuk yang terjadi pada keduanya: Israel dan Palestina.”
Dia mengatakan dia tidak yakin apakah pengunduran diri Netanyahu akan memperbaiki situasi, tetapi komunitas internasional harus campur tangan, dengan alasan: “Cukup sudah, sudah waktunya bagi rakyat Palestina untuk bebas.”
Dia mengatakan komunitas internasional juga harus mendukung warga Israel yang menentang penjajahan, dan yang mengatakan “pendudukan membunuh kita semua.”
One thought on “Parlemen Eropa: Masyarakat Israel Semakin Nasionalistis, Rasis dan Apartheid”