Palestina Kembali Buka Masjid dan Gereja, Jamaah Berdatangan

Palestina Kembali Buka Masjid dan Gereja, Jamaah Berdatangan

RAMALLAH(Jurnalislam.com) – Pemerintah Palestina mengumumkan membuka kembali masjid dan gereja terkemuka di Tepi Barat yang diduduki. Masjid Ibrahimi di Hebron dan Gereja Kelahiran di Betlehem dibuka untuk para jamaah setelah tiga bulan ditutup.

Masjid dan gereja ini dibuka kembali sebagai bagian dari langkah-langkah pelonggaran penguncian akibat menyebarnya pandemi virus Covid-19. Pascadibuka Selasa (27/5), lusinan warga Palestina melakukan sholat subuh di Masjid Ibrahimi. Ibadah berjamaah dilakukan di tengah langkah-langkah keamanan Israel yang ketat.

Direktur Endowmen untuk Provinsi Hebron, Hefzi Abu Sneineh, mengatakan otoritas Israel membatasi hanya 50 jamaah yang bisa memasuki masjid karena pandemi ini. “Sholat subuh dilaksanakan sebanyak tiga kali untuk memungkinkan lebih banyak orang beribadah,” katanya dikutip Anadolu Agency, Selasa (27/5).

Gereja Nativity juga sudah membuka kembali pintunya bagi para penyembah dan pengunjung di tengah keamanan yang ketat. Menteri Pariwisata dan Purbakala, Rula Maayah, mengatakan membuka kembali gereja merupakan secercah harapan bagi permulaan kembali ke kehidupan normal. Terutama karena gereja menerima jutaan peziarah dan wisatawan dari seluruh dunia.

Gereja ini merupakan situs suci Kristen yang paling menonjol di Palestina. Rumah ibadah ini dibangun di situs yang diyakini sebagai tempat Yesus dilahirkan.

Senin (26/5) kemarin, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengumumkan pembukaan tempat-tempat ibadah mulai hari Selasa. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari melonggarkan langkah-langkah pencegahan terhadap Covid-19.

Hingga Selasa, Palestina mencatat total 602 kasus virus Covid-18. Termasuk lima kematian dan 475 pemulihan.

Setelah berasal dari Wuhan, China Desember lalu, Covid-19 telah menyebar ke sedikitnya 188 negara dan wilayah. Eropa dan AS saat ini merupakan wilayah yang terparah.

Pandemi telah menewaskan lebih dari 346.200 orang di seluruh dunia, dengan lebih dari 5,49 juta kasus dikonfirmasi. Menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins di AS, jumlah pemulihan telah melampaui 2,23 juta.

Sumber: republika.co.id

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.