Oknum Aparat Diduga Sebar Hoaks Fitnah Ormas Islam Solo

Oknum Aparat Diduga Sebar Hoaks Fitnah Ormas Islam Solo

SOLO (Jurnalislam.com)- Guna meminta klarifikasi terkait munculnya pesan hoaks yang berisi informasi rencana sweeping terhadap operasi penyakit masyarakat yang akan dilakukan ormas Islam, Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) bersama sejumlah elemen umat Islam mendatangi kantor Kapolsek Pasar Kliwon, Surakarta, Rabu, (30/5/2018) malam.

Pelaku penyebaran hoaks diduga disebarkan oleh oknum aparat di wilayah Pasar Kliwon Solo.

Dalam pesan hoaks yang beredar di Whaatshap sejak Senin (28/5/2018) ini, tertulis adanya pertemuan yang dilakukan oleh 30 orang perwakilan elemen umat Islam di Masjid MUI Semanggi pada Senin, (28/5/2018) pada pukul 21.00 hingga 23.00 yang membahas rencana sweeping Pekat di kota Solo, dan akan langsung melakukan pengeroyokan terhadap pihak aparat jika bertemu dalam aksi sweeping tersebut.

Selain itu, dalam pesan tersebut juga mencatut nama Humas LUIS Endro Sudarsono dan sejumlah tokoh umat Islam Surakarta. Belakangan diketahui, pesan itu disebarkan oleh Babinkamtibnas Sangkrah, Pasar Kliwon Hendrawan. Ia mengaku mendapat pesan tersebut dari masyarakat.

“Setelah kami kroscek kebetulan apa yang disampaikan apa yang dikatakan pak Endro betul, itu dari anggota kami yang bertugas dari Babinkamtibnas,” kata Kanit Intel Polsek Pasar Kliwon Iptu Edi Purwanto kepada perwakilan umat Islam.

“Namun masalah benar atau tidaknya belum kami kroscek terkait rencana swiping ataupun rapat itu dan kami masih menyelurusi benar nggak atau ada rapat,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Endro Sudarsono meminta kepada Hendrawan untuk menunjukan siapa yang menuliskan namanya tersebut.

“Disini harus ada kejujuran agar ada keadailan, kami minta kejujuran bahwa saya ada disana dan diam saja, kami investigasi bahwa disana tidak ada rapat, dan kalau ini ada 2 hal yang hoaks bisa menyesatkan, Keinginan kita itu siapa yang nulis dan pertanggung jawaban seperti apa, itu saja,” papar Endro.

Menanggapi keinginan Endro yang ingin menyelesaikan permasalahn ini secara kekeluargaan, Hendrawan yang merasa menyebarkan pesan dan tidak langsung mencari tahu kebenaran pesan itu, tetap bersikukuh tidak mau menunjukan orang yang memberitahukan informasi adanya rapat dari umat Islam itu.

Lebih dari itu, Hendrawan mengaku bahwa pesan tersebut telah dihapusnya. Dalam audensi ini, akhirnya tidak terjadi kesepakatan di kedua belah pihak, Endro yang merasa dirugikan dan difitnah atas pesan itu, berencana membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

Bagikan