Muslim Afrika Tengah Terjebak Antara Terbunuh Oleh Milisi Kristen Atau Terbunuh Oleh Kelaparan

AFRIKA TENGAH (Jurnalislam.com)  – Saat perhatian dunia berkurang, sebuah kelompok hak asasi manusia internasional terkemuka memperingatkan bahwa ratusan warga Muslim di bagian barat Republik Afrika Tengah masih terjebak di beberapa wilayah dalam kondisi mengenaskan.

"Mereka terjebak di beberapa wilayah menghadapi pilihan suram: pergi dan menghadapi kemungkinan serangan Kristen anti-Balaka, atau tinggal dan mati karena kelaparan dan penyakit," Lewis Mudge, peneliti Afrika di Human Rights Watch, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diperoleh OnIslam.net.

"Meskipun ada alasan yang baik untuk memastikan bahwa populasi Muslim di negara itu tidak berkurangi dalam situasi saat ini, namun kebijakan pemerintah yang tidak melakukan evakuasi benar-benar tidak dapat dipertahankan."

Muslim CAR (Republik Afrika Tengah) menghadapi kematian di tangan milisi Kristen anti-Balaka pada akhir 2013 dan awal 2014.

Menurut laporan PBB, milisi Kristen Anti-balaka menggerebek rumah rumah Muslim, membunuh anak-anak dan perempuan, kemudian menjarah dan merusak properti.

Seiring dengan pembunuhan, penculikan, penyiksaan dan penangkapan dan penahanan yang sewenang-wenang yang dilakukan milisi Kristen di wilayah CAR, penyelidikan PBB juga menemukan bukti adanya kekerasan seksual.
 
Banyak Muslim melarikan diri menghindari kematian, menuju wilayah Muslim barat seperti Yaloké, Carnot, dan Boda, tapi mereka terjebak.

Menurut misi penelitian Human Rights Watch dari 7 Desember sampai 14 Desember 2014, diperkirakan dari 1.750 Muslim, banyak dari mereka etnis Peuhl merasa putus asa dan bermaksud meninggalkan wilayah tersebut.

Mereka yang tidak mampu mencapai Kamerun atau Chad menjadi terperangkap dalam wilayah tersebut, di mana mereka telah berbulan-bulan hidup dalam kondisi yang sengsara.

Para pejabat PBB, serta Uni Afrika (AU) MISCA dan penjaga perdamaian Perancis, Sangaris, mendukung evakuasi pada akhir 2013 dan awal 2014, membantu ribuan umat Islam CAR untuk mencari keselamatan, termasuk ke Kamerun.

Tetapi Di wilayah Yaloké, pasukan penjaga perdamaian PBB telah berulang kali menggunakan kekuatan untuk menghentikan Muslim meninggalkan tempat.

"Kami tidak bisa menerima bahwa Peuhl dievakuasi. Ini adalah krisis politik dan kami membutuhkan mereka untuk tetap tinggal … sehingga kita bisa mulai rekonsiliasi dengan mereka," Pirette Benguele, pejabat tinggi administrasi Yaloké, mengatakan kepada Human Rights Watch di bulan Desember. [ded412/onislam]

http://www.onislam.net/english/news/africa/481047-muslims-trapped-in-car-hrw-warns.html

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.