Muktamar NU Bertema Pemandirian Ekonomi Umat

Muktamar NU Bertema Pemandirian Ekonomi Umat

 LAMPUNG(Jurnalislam.com)– Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 akan digelar mulai Rabu esok, 22 Desember sampai 23 Desember 2021 di Provinsi Lampung. ‘Menuju Satu Abad NU, Membangun Kemandirian Warga untuk Perdamaian Dunia’ menjadi tema pokok ajang pengambilan keputusan tertinggi di internal organisasi NU kali ini.

Ketua Panitia Pelaksana Muktamar Ke-34 NU Imam Aziz mengatakan muktamar kali ini menjadi sangat penting karena organisasi Islam terbesar di Indonesia itu tengah berada di penghujung usia satu abad. NU didirikan di Surabaya pada Januari 1926 lalu.

“Dalam muktamar nanti, NU perlu melakukan berbagai refleksi atas keberhasilan yang selama ini telah dicapai, selama hampir satu abad. Selain itu, NU akan mempersiapkan strategi dalam menyongsong abad kedua,” kata Imam dalam keterangan resminya dari laman resmi NU yang dikutip Selasa (21/12).

Aziz menjelaskan kemandirian warga NU di bidang ekonomi menjadi salah satu hal yang diberi perhatian khusus menyongsong usia satu abad NU. Baginya, saat ini warga NU belum sampai pada cita-cita yang diharapkan.

“Mandiri itu kan berdaulat. Misalnya dari sisi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang ada. Kita sangat kaya tetapi belum berdaulat. Inilah yang harus refleksikan untuk ke depan,” kata Imam.

5.000 Banser Siap Amankan Muktamar NU di Lampung
Selain itu, Imam menjelaskan bahwa tema perdamaian dunia sengaja dipilih karena menjadi kebutuhan dasar manusia. Warga dunia, kata dia, sangat membutuhkan peran-peran NU di kancah global saat ini.

Bahkan, Ia bercerita sempat bertemu dengan Duta Besar Afghanistan yang berharap agar NU berperan untuk menjadi ‘mentor’ bagi keberlangsungan penyelenggaraan negara di Afganistan. Afghanistan, kata dia, tidak hanya membutuhkan gagasan Islam moderat dari NU, tetapi juga hal-hal lain yang penting.

“Untuk itu, kita harus berperan betul tidak hanya sekadar dakwah Islam moderat tetapi juga yang lain-lain. Misalnya ekonomi, tadi Dubes Afghanistan mengajak kita (melakukan) pertukaran produk-produk seperti sawit, batu bara, teh, kopi, macam-macam. Intinya, NU sangat mereka harapkan,” kata Imam.

Sumber: cnnindonesia

 

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.