Mujahidin Al Shabab Berhasil Menembak Jatuh Pesawat Tempur Kenya

SOMALIA (Jurnalislam.com) – Sebuah pesawat militer Kenya jatuh di Somalia selatan Militer mengatakan bahwa pesawat tersebut mengalami "masalah teknis", sementara mujahidin al-Shabab Somalia mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat itu.

Pesawat  yang sedang melakukan sebuah misi tempur, mendarat di wilayah kota pelabuhan selatan Kismayu lalu kembali mengudara, yang akhirnya pilot pesawat tersebut terpaksa terjun keluar.  Tentara Kenya dikerahkan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika untuk memerangi mujahidin al Shabaab.

Reporter Al Jazeera, Catherine Soi, melaporkan dari Nairobi, mengatakan bahwa jet turun sekitar pukul 15:15 waktu setempat, menurut seorang juru bicara militer.
Seorang juru bicara Pasukan Pertahanan Kenya (KDF) mengatakan pilot melaporkan masalah teknis saat kembali dari misi tempur sekitar 3:00 (1200 GMT) sebelum ia terpaksa terjun keluar.

Dalam sebuah pernyataan, Kolonel David Obonyo mengatakan bahwa pesawat perang mereka "ketika kembali dari misi tempur di Jamaame, Somalia selatan, mengalami masalah teknis dan jatuh di daerah umum Kismayo."
Namun Al Shabaab mengatakan bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat tersebut.

"Kami menembak sebuah jet milik Kenya dan menjatuhkannya. Pesawat jet itu telah membom kota Bulaguduud hari ini," kata juru bicara operasi militer al Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab, kepada Reuters. Ia mengatakan kelompok mereka menggunakan rudal dan pilot pesawat tersebut "terbakar di dalam pesawat."

Ada laporan bahwa pilot tersebut tewas dan dua awak pesawat hilang setelah kejadian hari Kamis tersebut.

"Ada perang propaganda besar yang terjadi antara kedua belah pihak," kata wartawan kami.
Pasukan Kenya memasuki Somalia selatan tiga tahun lalu untuk memerangi kelompok yang berafiliasi dengan al-Qaeda, kemudian bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.

Mereka telah melakukan serangan udara berat pada pangkalan al-Shabab di Somalia selatan setelah kelompok bersenjata tersebut melakukan serangkaian serangan di dalam Kenya, termasuk dua pembantaian lebih dari 60 orang baru-baru ini.
Uhuru Kenyatta, presiden Kenya, telah bersumpah untuk "mengintensifkan perang melawan al Shabab," .

Al-Shabab sebaliknya memperingatkan mereka bahwa serangan selanjutnya "tidak akan ada kompromi, tanpa henti dan kejam."  [ded412/Aljazeera/world bulletin]

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.