Meskipun Diblokade, Qatar Tetap Tidak Kurangi Pasokan Gas ke UEA

Meskipun Diblokade, Qatar Tetap Tidak Kurangi Pasokan Gas ke UEA

DOHA (Jurnalislam.com) – Qatar tidak akan mengurangi pasokan gas ke Uni Emirat Arab meski terjadi perselisihan diplomatik antara kedua negara, kepala eksekutif Qatar Petroleum mengatakan kepada Al Jazeera.

Saad Sherida al-Kaabi mengatakan di acara Al Jazeera Liqa al-Yaum (pertemuan hari ini) yang berbahasa Arab pada hari Ahad (18/6/2017) bahwa meskipun ada klausa “force majeure” dalam perjanjian pipa gas Dolphin – yang memompa sekitar 2 miliar kaki kubik gas per hari ke UEA – Qatar tidak akan menghentikan pasokan untuk “saudara” nya.

“Pengepungan yang kita hadapi saat ini adalah force majeure dan kita bisa menutup pipa gas ke UAE,” katanya.

“Tapi jika kita memotong gas, sangat merugikan UEA dan rakyat UEA, yang kami anggap seperti saudara laki-laki … kami memutuskan untuk tidak memotong gas sekarang.”

Menurut analis dan sumber industri, penutupan pipa Dolphin sepanjang 364km, yang menghubungkan Lapangan Utara Qatar dengan UEA dan Oman, akan menyebabkan gangguan besar pada kebutuhan energi UEA.

Sebelumnya pada hari Arab, chief executive Sharjah National Oil Corp mengatakan bahwa dia tidak menyangka aliran gas alam dari Qatar ke UEA terganggu oleh perselisihan diplomatik di wilayah tersebut.

Empat negara Arab – Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir – memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada 5 Juni, menuduhnya mendukung “ekstremisme” dan menyelaraskan diri dengan saingan regional mereka Iran – tuduhan yang berulang kali ditolak Qatar.

Blok negara-negara yang dipimpin oleh Saudi memotong hubungan antara laut dan udara dengan Qatar dan memerintahkan warga Qatar untuk meninggalkan negara mereka dalam waktu 14 hari.

Qatar Airways, salah satu operator regional terbesar, terpaksa melakukan jalan memutar yang panjang setelah dilarang menggunakan ruang udara Saudi, UEA dan Mesir.

Pembatasan udara, laut dan darat yang diberlakukan oleh tiga tetangga Teluk sejauh ini tidak mempengaruhi rute maritim untuk kapal LNG Qatar yang bisa melewati Selat Hormuz.

Sebagian besar dari hampir 80 juta ton persediaan LNG tahunan dikirim dengan kapal tanker, terutama ke Jepang, Korea Selatan dan India, serta beberapa negara Eropa.

Gangguan apapun terhadap ekspor LNG Qatar bisa membuat Uni Eropa marah karena Inggris, Spanyol dan Polandia mengandalkan LNG Qatar.

Bagikan