MAMUJU(Jurnalislam.com)–Tak ada tenda yang layak, puluhan warga Mamuju, Sulawesi Barat terpaksa menggunakan kandang ayam sebagai tempat berlindung. Itulah yang ditemui tim Sinergy for Humanity di lapangan,
Lansia, balita hingga bayi terpaksa menginap di tempat yang jauh dari kata layak. Pengap, bau, juga sempit. Hal ini terpaksa dilakukan, sebab rumah serta harta benda mereka raib ditelan gempa bumi 6,2 SR yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Padahal pandemi COVID-19 yang masih marak dikhawatirkan akan menjadi kluster baru di tenda para pengungsi,” kata Asep, CEO Sinergi Foundation.
Menurut Asep, pembangunan dengan merenovasi tempat tinggal memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga salah satu solusi yang dapat diberikan adalah pembangunan shelter darurat untuk para pengungsi.
“Alhamdulillah, Sinergi Foundation melalui relawan Sinergy For Humanity (S4H) berinisiatif membangun 183 shelter darurat. Shelter darurat yang akan dibuat nantinya berukuran 5 x 6 m dan terdapat 3 ruangan diantaranya 2 kamar tidur, 1 ruang tamu,” tuturnya.
Ia menambahkan, lokasi shelter yang akan dibangun berdekatan dengan rumah asal, sehingga akan termanfaatkan secara panjang dan dibangun dengan mengikutsertakan warga dalam gotong royong.
“Dan shelter darurat ini nantinya akan membantu para warga menjaga privasi keluarga mereka sendiri,” imbuhnya.
Ia pun menutup dengan mengajak masyarakat untuk siap beramal membantu warga terdampak gempa bumi di Mamuju. “Semoga jadi kebaikan bagi kita bersama,” tandasnya.