Menag : "Orang Beragama Itu Harus Radikal, Kalau Gak Radikal Keyakinannya Ngambang"

JAKARTA (Jurnalislam.com)  Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin mengatakan bahwa umat beragama memang harus radikal.

“Menurut saya orang beragama itu harus radikal, kalau gak radikal keyakinannya ngambang,” cetusnya saat diskusi bersama direksi MNC Media pada Rabu (15/4/2015).

Menurut Lukman radikal yang tidak diperbolehkan itu apabila dikaitkan dengan tindakan anarkis. “Yang gak boleh itu ekses dari radikal kemudian jadi anarkis, mereka tidak punya ruang toleran, itu yang bahaya,” lanjut Lukman.

Lebih lanjut Lukman mengatakan dirinya tidak setuju dengan upaya sekelompok orang yang seolah ingin menangkal radikalisme dengan deradikalisasi, apalagi dengan tindakan represif. Menurutnya itu justru dapat menumbuhkan benih radikalisasi baru.

“Saran saya itu jangan deradikalisasi, itu justru mengurangi keyakinan dan menumbuhkan radikalisasi baru, yang jelas kita jangan sampai membenarkan kekerasan untuk pertahakan suatu keyakinan, itu berbeda dengan upaya kita pertahankan calon istri kita sampai kita nikahi, itu radikal juga,” paparnya.

Lukman menjelaskan bahwa radikal merupakan turunan kata radiks yang memiliki arti pangkal, sumber dasar, bagian bawah, asal muasal dan radiks juga bermakna akar. Jika mengacu pada kata dasar tersebut, maka orang yang radikal berarti orang beragama yang berupaya kembali ke akar atau dasarnya. Hal tersebut berarti dalam beragama manusia dapat lebih bijak dan mawas diri karena dengan beragama, maka seharusnya manusia dapat berpikir secara lebih mendalam hingga ke akarnya.

Ally | Muslimdaily | Jurniscom

Berita Terkait : 
Ustadz Athian Ali : "Setiap Orang Beragama Itu Harus Radikal"

Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.