Media Resmi Korea Utara: Assad Ingin Bertemu Kim Jong Un

Media Resmi Korea Utara:  Assad Ingin Bertemu Kim Jong Un

KOREA UTARA (Jurnalislam.com) – Presiden rezim Suriah Bashar al-Assad mengatakan dia berencana untuk mengunjungi pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, media pemerintah Korea Utara melaporkan pada hari Ahad (03/6/2018). Itu akan menjadi pertemuan pertama di Pyongyang antara Kim dan kepala negara lain, lansir Al Arabiya.

“Saya akan mengunjungi DPRK dan bertemu dengan Yang Mulia Kim Jong Un,” kata Assad pada 30 Mei, kantor berita KCNA Korea Utara melaporkan, menggunakan inisial nama resmi negara itu, Republik Rakyat Demokratik Korea (the Democratic People’s Republic of Korea-DPRK).

Tidak ada komentar langsung dari kantor presiden rezim Suriah.

Assad dilaporkan membuat pernyataan itu ketika dia menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Korea Utara, Mun Jong Nam.

Pyongyang dan Damaskus mempertahankan hubungan baik, dan pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa menuduh Korea Utara bekerja sama dengan rezim Suriah dalam pengadaan senjata kimia, tuduhan yang dibantah oleh Korut.

Kedua negara sama-sama menghadapi isolasi internasional, Korea Utara atas program senjata nuklirnya, dan Rezim Suriah atas taktiknya selama perang di Suriah.

Begini Kata Korea Utara Setelah Putin Terpilih Kembali Jadi Presiden

Sejak awal tahun, Kim telah meluncurkan serangkaian pertemuan diplomatik dengan para pemimpin di China dan Korea Selatan, dan dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada 12 Juni.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011, Kim belum pernah secara terbuka bertemu dengan kepala negara lain di Korea Utara.

“Dunia menyambut peristiwa luar biasa di semenanjung Korea yang baru-baru ini dibawa oleh kepemimpinan politik Yang Mulia Kim Jong Un yang cakap dan bijaksana,” kata Assad, menurut KCNA. “Saya yakin dia akan mencapai kemenangan akhir dan mewujudkan reunifikasi Korea tanpa gagal.”

Menurut kementerian luar negeri Korea Selatan, Korea Utara menjalin hubungan diplomatik dengan rezim Suriah pada tahun 1966, dan membuka kedutaannya di Damaskus. Rezim Suriah membuka misinya di Pyongyang pada tahun 1969.

Kerja sama militer yang erat antara kedua negara dimulai ketika Korea Utara mengirim sekitar 530 tentara termasuk pilot, supir tank dan personil rudal ke Suriah selama perang Arab-Israel pada Oktober 1973.

“Pemerintah Suriah akan selalu mendukung semua kebijakan dan langkah-langkah kepemimpinan DPRK sepenuhnya dan selalu memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dengan DPRK,” kata Assad, sebagaimana dikutip oleh KCNA.

Bagikan