SIDOARJO(Jurnalislam.com)– Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, Abdullah Hehamahua, menyatakan 75 tahun Indonesia merdeka program pendidikan nasional lahirkan berbagai krisis, hal tersebut ia sampaikan dalam acara silaturahmi DPW dan DPD partai Masyumi se Jawa Timur di Hotel Luminor, jl. Pahlawan, kabupaten Sidoarjo. (30/05/2021)
“Saya ingin kemukakan 4 hal masalah yang serius terkait program pendidikan nasional kita, yang pertama terjadi krisis korupsi, kedua terjadi krisis narkoba, ketiga terjadi krisis keluarga dan yang keempat terjadi krisis penegakan hukum,” terangnya.
Lebih lanjut menurutnya bukti terjadi krisis korupsi adalah data para koruptor rata-rata berpendidikan tinggi,
“1200 orang yang ditangkap KPK dari 2004 hingga hari ini 86% mereka adalah sarjana, ada S1, S2, S3, ada guru besar profesor. Dan data dari KPK mayoritas kelulusan dari S2,” ungkapnya.
“Berarti secara statistik pendidikan nasional kita melahirkan koruptor,” imbuhnya.
Ia juga menyoroti dari satu juta tamatan sekolah dasar di Indonesia hanya 46 orang saja yang mampu melanjutkan kejenjang perguruan tinggi.
Kontributor: Bahri